"Deklarasi Terselubung Partai Cokelat" Menjadi Sorotan Usai Unggahan Humas Polri
Jakarta – Narasi mengenai "Deklarasi Terselubung Partai Cokelat" berkembang setelah akun resmi Div Humas Polri mengunggah foto Presiden RI Ke-7, Joko Widodo (Jokowi), yang mengapresiasi pelaksanaan Pilkada 2024 yang berjalan dengan aman dan lancar. Dalam unggahan tersebut, Jokowi menyampaikan harapan agar demokrasi di Indonesia terus terjaga dengan kerukunan dan keamanan.
Unggahan tersebut mendapat perhatian dari sejumlah tokoh nasional dan warganet, terutama dari mantan Sekretaris BUMN, Said Didu. Said menilai bahwa unggahan tersebut memberi isyarat bahwa Jokowi, meskipun sudah tidak menjabat sebagai Presiden, masih memegang kendali kekuasaan.
Said Didu menulis, "Semakin jelas," menanggapi narasi Partai Cokelat yang terus berkembang. Tidak hanya Said, aktivis asal Solo, Lia Amalia, juga ikut berkomentar dengan mempertanyakan siapa sebenarnya yang menjadi Presiden Indonesia, mengingat masa pemerintahan Jokowi telah selesai dan kini Prabowo Subianto memimpin.
Lia mengungkapkan bahwa ucapan apresiasi yang diunggah oleh Humas Polri menunjukkan adanya upaya terselubung untuk memperpanjang masa kekuasaan Jokowi melalui Partai Cokelat. "Semakin terang benderang, 3 periode terselubung," tegasnya.
Warganet juga ramai memperbincangkan soal narasi ini. Beberapa dari mereka menyebutkan bahwa Partai Cokelat semakin terang memperlihatkan eksistensinya, dengan menyebutkan bahwa Jokowi seolah masih menggerakkan kekuatan untuk menunjukkan kekuasaan meskipun sudah tidak lagi menjabat sebagai Presiden.
Sebagian warganet menyatakan bahwa para mantan presiden lainnya tidak seperti Jokowi yang terlihat terus aktif menggerakkan politik, yang membuat banyak pihak mengingatkan akan keberlanjutan "iklan" politiknya meskipun masa jabatannya telah berakhir. (*)
Editor: Ani Qaila Ramadhan