Repelita, Jakarta - Wakil Menteri Agama, HR Muhammad Syafii memastikan bahwa Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) atau biaya haji 2025 akan turun menjadi sekitar Rp 80 juta. Sebelumnya, biaya haji pada penyelenggaraan ibadah haji 2024 ditetapkan rata-rata sebesar Rp 93,4 juta.
Muhammad Syafii menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyisiran terkait biaya haji 2025. Namun, ia memastikan bahwa di pengusulan pertama nanti, BPIH sudah diturunkan. “Kalau biasanya kan agak lebih tinggi (usulannya) supaya nanti disisir kembali oleh DPR baru bisa turun. Kalau ini di penawaran awal saja itu sudah turun, jadi insyaAllah itu bisa lebih turun mungkin di angka 80-an lah, 80 berapa gitu,” ungkapnya.
Dia juga menjelaskan bahwa efisiensi akan dilakukan di beberapa bidang, termasuk transportasi. Presiden RI Prabowo Subianto sebelumnya telah memotong ongkos pesawat, yang menurutnya akan memberikan penurunan yang signifikan pada biaya haji. “Efisiensinya itu banyak, mungkin yang paling signifikan itu kan pesawat. Ini kan kemarin presiden sudah bisa memotong 10 persen ongkos pesawat, ya kalau itu nanti berlaku di haji, itu kan sudah juga sebuah penurunan yang signifikan,” ujar Syafii.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan efisiensi di layanan hotel dan biaya layanan di Armuzna pada puncak haji. Syafii menjelaskan bahwa kini banyak perusahaan penyedia layanan di Armuzna yang bersaing harga. “Di Armuzna ini kita sisir kembali, karena setelah kita baca dan tim datang ke sana kayaknya dulu perusahaan itu tidak banyak, sehingga ada sedikit monopoli. Sekarang, setelah dibuka, yang daftar sangat banyak, maka mulai kompetitif. Akhirnya kita belajar bahwa oh sebenarnya bisa segini, jadi kemungkinan turunnya itu sangat jelas,” katanya.
Terkait masa tinggal jamaah haji di Arab Saudi, hal ini masih dalam pembahasan, karena berkaitan dengan slot penerbangan yang tersedia. Setelah proyek Kampung Haji di Makkah selesai, Syafii mengatakan akan ada kerjasama agar pesawat yang membawa jamaah haji bisa mendarat di Thaif. “Kalau Thaif itu sudah bisa didaratkan pesawat-pesawat besar, mungkin kita bisa mengurus dari awal, karena presiden punya kedekatan dengan MBS, kan supaya kita mendaratnya di Thaif. Kalau itu bisa, jadi kita gak terganggu slot dengan penerbangan negara lain. Kita merencanakan haji tinggal 31 hari saja, karena kasihan lansia-lansia itu, tapi itu kayaknya masih perlu kerja lagi,” pungkasnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok
