Repelita, Jakarta 24 Desember 2024 - Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), yang dikenal sebagai pengusaha dan politisi, kini tengah menjadi sorotan terkait dugaan keterlibatannya dalam sindikat pabrik uang palsu yang beroperasi di UIN Makassar. Tindakannya semakin mencuat setelah terendus adanya kemungkinan keterlibatan oknum polisi, seiring dengan dugaan hubungan kekerabatan antara ASS dengan mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
ASS sebelumnya sempat mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan dan Pilwalkot Makassar, namun gagal setelah tidak mendapatkan rekomendasi dari partai manapun. Penelusuran lebih lanjut mengungkapkan bahwa ASS pernah membela Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Pada 10 April 2023, ASS muncul di televisi nasional mengaku sebagai perwakilan keluarga Ferdy Sambo dan meminta agar hukuman yang dijatuhkan kepada Sambo diringankan. Pembelaan ini menimbulkan dugaan adanya hubungan kekerabatan antara keduanya.
Selain itu, dugaan keterlibatan ASS dalam sindikat uang palsu ini semakin menguat setelah keterangan dari Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, yang menyatakan bahwa pabrik uang palsu yang beroperasi di UIN Makassar telah beroperasi sejak tahun 2010. Proses produksi sempat terhenti, namun kembali dilanjutkan pada 2022. Pembuatan uang palsu ini diduga dilakukan di dua lokasi, yakni rumah pelaku di Makassar dan kampus UIN Makassar di Kabupaten Gowa.
ASS diduga terlibat dalam sindikat ini sebagai pemodal utama. Bahkan, terdapat informasi yang menyebutkan bahwa ASS sempat berencana menggunakan uang palsu tersebut untuk mendanai kampanye di Pilkada 2024. Kepolisian juga melakukan penyelidikan di rumah ASS yang terletak di Jalan Sunu, dan berhasil menangkap dua orang, yakni Muhammad Syahruna dan John Biliater Panjaitan, yang diduga terlibat dalam produksi dan perantara transaksi uang palsu.
Berdasarkan penyelidikan, polisi memiliki bukti kuat yang mengarah pada ASS sebagai penyandang dana dari sindikat tersebut.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok