Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Bos Google Ekstra Hati-Hati, Ada Tantangan Besar di 2025

 Google CEO Sundar Pichai (Reuters/Beck Diefenbach)

Repelita Jakarta - CEO Google Sundar Pichai menyampaikan tantangan besar bagi perusahaan di tahun 2025 mendatang. Pichai mengungkapkan hal tersebut setelah menggelar rapat strategi 2025 dengan para pemimpin Google pada 18 Desember lalu.

Pichai memberi tahu karyawan pekan lalu bahwa "taruhannya tinggi" untuk tahun 2025, karena perusahaan menghadapi peningkatan persaingan, rintangan regulasi, dan tantangan terkait kemajuan pesat dalam kecerdasan buatan (AI).

"Saya pikir tahun 2025 akan menjadi kritis," kata Pichai, seperti yang terdengar dalam rekaman audio rapat yang diperoleh CNBC International, dikutip Minggu (29/12/2024).

"Saya pikir sangat penting bagi kita untuk memahami urgensi momen ini, dan perlu bergerak lebih cepat sebagai perusahaan. Taruhannya tinggi. Ini adalah momen yang mengganggu. Pada tahun 2025, kita harus terus-menerus fokus untuk membuka manfaat teknologi ini dan memecahkan masalah pengguna yang sebenarnya," tambahnya.

Beberapa karyawan hadir secara langsung di kantor pusat Google di Mountain View, California, sementara yang lainnya mengikuti rapat secara virtual.

Komentar Pichai tersebut muncul setelah tahun yang penuh tekanan bagi Google, yang menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar inti, meskipun area seperti iklan pencarian dan cloud menghasilkan pendapatan yang kuat. Selain itu, perusahaan menghadapi tantangan internal termasuk bentrokan budaya dan kekhawatiran terkait visi Pichai untuk masa depan.

Regulasi terhadap perusahaan teknologi kini lebih ketat dari sebelumnya. Pada Agustus, seorang hakim federal memutuskan bahwa Google secara ilegal memegang monopoli di pasar pencarian. Departemen Kehakiman pada November meminta agar Google dipaksa untuk melepaskan unit perambah internet Chrome-nya.

Sementara itu, dalam kasus terpisah, Departemen Kehakiman menuduh perusahaan tersebut secara ilegal mendominasi teknologi iklan online. Sidang terkait hal ini ditutup pada September dan menunggu putusan hakim.

Pada bulan yang sama, pengawas persaingan usaha Inggris mengeluarkan pernyataan keberatan atas praktik teknologi iklan Google, yang menurut regulator berdampak sementara terhadap persaingan di Inggris.

"Saya tidak melupakan bahwa kami menghadapi pengawasan ketat di seluruh dunia," kata Pichai. "Itu terjadi seiring dengan ukuran dan keberhasilan kami. Itu adalah bagian dari tren yang lebih luas di mana teknologi kini memengaruhi masyarakat dalam skala besar. Jadi lebih dari sebelumnya, melalui momen ini, kami harus memastikan bahwa kami tidak terganggu."

Bisnis pencarian Google masih memiliki pangsa pasar yang dominan, namun AI generatif telah menghadirkan berbagai cara baru bagi orang untuk mengakses informasi daring, yang mendatangkan pesaing baru.

ChatGPT milik OpenAI, yang memulai siklus hype pada akhir 2022, telah menarik perhatian investor, termasuk Microsoft yang mendukung valuasi perusahaan tersebut hingga US$157 miliar. Pada Juli, OpenAI mengumumkan akan meluncurkan mesin pencari miliknya sendiri. Perplexity juga mempromosikan layanan pencarian bertenaga AI dan baru-baru ini menutup putaran pendanaan senilai US$500 juta dengan valuasi US$9 miliar.

Google pun terus berinvestasi besar-besaran untuk mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, terutama melalui model AI-nya, Gemini. Aplikasi Gemini memberikan pengguna akses ke sejumlah alat, termasuk chatbot Google. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved