Pekalongan, 4 Desember 2024 – Habib Zaidan Bin Yahya menjadi sorotan publik setelah videonya tertawa mendengar ucapan kasar Miftah terhadap Pak Sunhaji, seorang penjual es teh, viral di media sosial. Aksi tertawa Habib Zaidan bersama beberapa orang dalam video tersebut menuai kecaman karena dinilai tidak pantas dan menyakiti perasaan korban.
Habib Zaidan segera memberikan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya. Ia meminta maaf kepada Pak Sunhaji dan menyampaikan penyesalan atas tindakannya yang tidak terpuji.
Siapa Habib Zaidan Bin Yahya?
Muhammad Zaidan Yahya, atau lebih dikenal dengan nama Habib Zaidan Bin Yahya, adalah pendakwah muda asal Pekalongan, Jawa Tengah. Pria kelahiran 11 Januari 2002 ini memimpin Majelis Sholawat Sekar Langit sekaligus menjadi vokalis dengan suara merdu yang dikenal oleh masyarakat luas.
Habib Zaidan merupakan putra dari pasangan Habib Haidar Bin Yahya dan Syarifah Camelia Binti Yahya. Ia memiliki seorang kakak, Habib Faqih Bin Yahya, serta tiga adik: Habib Anis Bin Yahya, Syarifah Muna Binti Yahya, dan Syarifah Syeima Binti Yahya.
Berusia 22 tahun, pria berzodiak Capricorn ini dikenal aktif di media sosial dengan akun Instagram @zaidan_yahyaa dan kanal YouTube pribadinya. Kendati memiliki pengaruh besar di kalangan muda, keterlibatan dalam kontroversi ini menimbulkan kritik tajam terkait sikapnya sebagai seorang pendakwah.
Biodata Habib Zaidan Bin Yahya
- Nama Lengkap: Muhammad Zaidan Yahya
- Nama Panggung: Habib Zaidan Bin Yahya
- Tempat Lahir: Pekalongan
- Tanggal Lahir: 11 Januari 2002
- Umur: 22 tahun
- Zodiak: Capricorn
- Agama: Islam
- Profesi: Pendakwah, Penyanyi
- Kewarganegaraan: Indonesia
- Akun Instagram: @zaidan_yahyaa
- Kanal YouTube: Zaidan Yahyaa
Tuntutan Publik Akan Teladan Pendakwah
Publik berharap sosok pendakwah seperti Habib Zaidan dapat memberikan teladan yang baik. Sikap tertawa dalam situasi yang tidak pantas dinilai bertentangan dengan nilai-nilai agama yang seharusnya dijunjung tinggi.
Dalam konteks ini, permintaan maaf Habib Zaidan menjadi langkah awal untuk mengembalikan kepercayaan publik. Namun, masyarakat tetap menyerukan agar tokoh agama lebih berhati-hati dalam bersikap, terutama di era digital yang mudah membuat konten viral.(*)
Editor: Elok WA R-ID