Semarang, 4 Desember 2024 – Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik setelah aksi kontroversialnya mengolok-olok pedagang es teh dalam sebuah ceramah di Semarang, Jawa Tengah. Peristiwa ini memicu gelombang kritik tajam dari warganet yang menilai tindakannya tidak pantas.
Ini bukan kali pertama Gus Miftah menimbulkan kontroversi. Sebelumnya, ia juga menjadi bahan perbincangan karena memilih lokasi ceramah yang tidak biasa, seperti kelab malam dan gereja. Gus Miftah bahkan pernah dituding membagi-bagikan uang saat masa kampanye Pilpres 2024, hingga membuatnya dipanggil oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Aksi lain yang menuai sorotan adalah ketika Gus Miftah menoyor kepala istrinya di depan publik. Ia mengklaim tindakannya hanya berupa candaan, tetapi hal ini tetap menuai reaksi beragam dari masyarakat.
Tarif Ceramah: Gus Miftah vs. Gus Baha
Selain kontroversi perilaku, warganet juga membandingkan tarif ceramah Gus Miftah dengan pendakwah lain, seperti Gus Baha. Gus Miftah diketahui mematok tarif Rp75 juta untuk sesi ceramah selama 1,5 jam. Tarif yang cukup fantastis ini membuat beberapa pihak batal mengundangnya.
Sebaliknya, Gus Baha mendapat pujian karena dikenal sederhana dan tidak mematok harga untuk ceramahnya. Pendakwah asal Rembang, Jawa Tengah ini bahkan tidak keberatan jika hanya diberi imbalan Rp2 juta.
Netizen juga menyoroti pendakwah lain seperti Ustaz Adi Hidayat dan Ustaz Abdul Somad yang dikenal tidak mematok tarif tetap untuk ceramah. Mereka dianggap sebagai teladan dalam dunia dakwah yang mengutamakan keberkahan dan pengabdian.
Perbandingan ini memunculkan diskusi di media sosial tentang adab, kesederhanaan, dan nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh para pendakwah. Publik berharap para tokoh agama lebih berfokus pada esensi dakwah tanpa terlalu mengedepankan sisi komersial.(*)
Editor: Elok WA R-ID