Ancaman Keras Trump jika Sandera Israel Tak Dibebaskan sebelum Pelantikan Presiden AS

Top Post Ad

 

Washington D.C., 3 Desember 2024 - Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, mengancam akan menjatuhkan hukuman berat terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab jika semua sandera Israel di Jalur Gaza tidak dibebaskan sebelum pelantikannya pada 20 Januari 2025.

Ini adalah ancaman terkuat yang pernah dilontarkan Trump di tengah kegagalan pembicaraan gencatan senjata. Trump mendesak agar gencatan senjata dapat tercapai sebelum masa jabatannya yang kedua dimulai.

Melalui akun media sosialnya, Truth Social, Trump menyampaikan kritik terhadap situasi yang belum ada tindakannya terkait pembebasan sandera, mengarah pada Presiden Joe Biden yang dianggapnya tidak berhasil mempercepat proses perundingan gencatan senjata.

“Jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal pelantikan saya sebagai Presiden, akan ada hukuman keras di Timur Tengah untuk mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman ini,” ujar Trump dalam postingannya.

Baca Juga

• Jokowi Pernah Akui Tahu Mafia Gula dan Minyak, Publik Tanya: Kenapa Diam 10 Tahun?
• KLH Awasi Gunung Geulis Golf dan Summarecon Bogor, Dampak Hulu DAS Bekasi Disorot
• Dedi Mulyadi Dukung Penyegelan Vila di Puncak, Desak Pembongkaran Bangunan Ilegal
• Ahok Diperiksa Kejagung Selama 9 Jam, Akui Terkejut dengan Data yang Dimiliki Penyidik

Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jenis hukuman yang dimaksud, apakah melibatkan militer AS atau tidak. Ia juga tidak menyebutkan secara spesifik siapa pihak yang diancam.

Selain itu, Trump tidak menyampaikan komentar mengenai penderitaan warga Gaza akibat aksi kekerasan yang terjadi. Ia menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, serta para pemimpin Hamas, sebagai pihak yang menggagalkan upaya perdamaian yang sudah berlangsung lama.

Meskipun Hamas sempat menawarkan pembebasan sandera di Gaza sebagai bagian dari perundingan untuk mengakhiri perang, Israel tetap bertahan dengan pendirian untuk melanjutkan pertempuran hingga Hamas dikalahkan sepenuhnya.(*)

Editor: Elok WA R-ID