Repelita, Jakarta 14 Desember 2024 - PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) mengungkapkan bahwa ratusan gerainya terpaksa ditutup sepanjang tahun ini. Penutupan gerai dilakukan akibat kerugian yang dialami, termasuk biaya sewa yang tinggi sementara penjualan mengalami penurunan.
Corporate Affairs Director Alfamart Solihin menyebutkan bahwa sekitar 300-400 toko ditutup. Menurutnya, keputusan ini harus diambil karena tidak ada pilihan lain.
"Kalau untung, kita pasti terus buka. Namun, kita harus menutup gerai yang mengalami kerugian," ujar Solihin saat ditemui di Soll Marina Hotel, Tangerang, Sabtu (14/12/2024).
Meski menutup gerai, Solihin menjelaskan bahwa Alfamart terus melakukan ekspansi dengan membuka lebih banyak toko di lokasi lain. Ia menyebutkan bahwa jumlah gerai baru yang dibuka tahun ini melebihi target 800 unit.
"Harapannya ada proses substitusi, saling menopang antara gerai yang tutup dan yang buka," katanya.
Solihin menegaskan bahwa keuntungan perusahaan tetap positif. Hingga kuartal III/2024, Alfamart membukukan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun, meningkat 9,52% secara tahunan dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp2,19 triliun.
Pendapatan Alfamart juga mengalami kenaikan signifikan. Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan bersih mencapai Rp88,21 triliun per kuartal III/2024, naik 10,23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp80,24 triliun.
Pendapatan terbesar berasal dari segmen makanan, mencapai Rp62,37 triliun, naik 10,25% secara tahunan. Sementara segmen non-makanan mencatatkan pendapatan Rp25,84 triliun, naik 9,54%.
Pendapatan dari pewaralaba juga mencatatkan kontribusi signifikan, mencapai Rp16,05 triliun, setara dengan 18,19% dari total pendapatan bersih perusahaan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok