Rumeysa Gelgi, perempuan tertinggi di dunia, dan Jyoti Amge, perempuan terpendek di dunia, akhirnya bertemu untuk pertama kalinya. Keduanya bertemu dalam acara Guinness World Record Day ke-20 yang diselenggarakan di London, Inggris, pada Rabu, 20 November 2024.
Menurut laman Guinness World Record, Rumeysa dan Jyoti menghabiskan waktu bersama di The Savoy Hotel, mengobrol sambil menikmati camilan dan secangkir teh. Rumeysa mengungkapkan kebahagiaannya karena sudah lama menantikan pertemuan ini.
“Bertemu Jyoti untuk pertama kalinya sungguh luar biasa. Dia perempuan yang paling cantik. Aku sudah lama menantikan pertemuan dengannya,” ujar Rumeysa.
Jyoti juga merasa senang bertemu dengan Rumeysa. Ia mengaku terbiasa bertemu dengan orang yang lebih tinggi dari dirinya, namun hari itu ia bahagia bisa bertemu dengan perempuan tertinggi di dunia.
“Saya terbiasa melihat orang yang lebih tinggi, tapi hari ini saya bahagia bertemu dengan perempuan tertinggi di dunia,” imbuhnya.
Di momen tersebut, keduanya berbagi pengalaman hidup dan kecintaan mereka terhadap mode serta perawatan diri. Rumeysa dan Jyoti bahkan saling bertukar tips tata rias dan perawatan diri.
Craig Glenday, Pemimpin Redaksi Guinness World Records, juga hadir dalam pertemuan tersebut untuk memberikan sertifikat khusus kepada Rumeysa dan Jyoti sebagai IKON Guinness World Record. Craig menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan bentuk merayakan perbedaan.
“Dengan mempertemukan kedua perempuan luar biasa ini, mereka dapat berbagi perspektif tentang kehidupan satu sama lain, dan juga dengan kita,” kata Craig.
Rumeysa Gelgi, seorang advokat dan peneliti asal Turki, memiliki tinggi badan 2,15 meter dan dinobatkan sebagai perempuan tertinggi di dunia oleh Guinness World Record pada 2021. Sebelumnya, ia juga dikenal sebagai remaja perempuan tertinggi dunia saat berusia 17 tahun. Kondisi fisiknya disebabkan oleh sindrom Weaver, yaitu kelainan genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan tulang berlebih.
Sindrom Weaver sangat jarang terjadi, dengan hanya sekitar 50 kasus yang tercatat di seluruh dunia. Rumeysa adalah orang ke-27 yang didiagnosis dengan sindrom ini dan yang pertama di Turki. Meskipun mengalami perundungan sepanjang hidupnya, Rumeysa tidak membiarkan hal itu menghalanginya untuk berdaya. Saat ini, ia aktif mengadvokasi masyarakat untuk menciptakan dunia yang lebih inklusif.
Sementara itu, Jyoti Amge, yang kini berusia 30 tahun, adalah aktris asal India dengan tinggi badan 62,8 cm. Ia memegang rekor sebagai perempuan terpendek di dunia selama satu dekade terakhir. Jyoti dilahirkan dengan kondisi achondroplasia, kelainan pertumbuhan tulang yang memengaruhi lengan dan kaki.
Meski memiliki kondisi yang berbeda, Jyoti tumbuh menjadi perempuan yang ceria dan penuh semangat. Ia memiliki ketertarikan besar dalam dunia tata rias dan mode sejak kecil. Jyoti terus mengejar mimpinya, dan kini ia telah menjadi salah satu aktris dan influencer ternama di dunia.(*)