Cuitan Ridwan Kamil yang Merendahkan Nama-nama Besar Jadi Sorotan
Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu terkejut dengan cuitan lama yang diduga berasal dari akun pribadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil. Cuitan tersebut dianggap merendahkan beberapa tokoh besar Indonesia, termasuk Soekarno, Gus Dur, BJ Habibie, hingga SBY.
Cuitan yang beredar melalui akun @pakaipeci itu menampilkan kalimat yang mengejek tokoh-tokoh nasional. "Sukarno gila wanita. Suharto gila harta. Mega gila makan. Gusdur pura-pura gila. SBY gila curhatan. Habibie gila Generan," tulis Ridwan Kamil dalam cuitannya.
Namun, unggahan tersebut tidak mencantumkan tanggal atau waktu pasti Ridwan Kamil mengunggah cuitan tersebut. Said Didu mengungkapkan kekesalannya melalui aplikasi X dengan akun @msaid_didu, mengatakan, "Ya Allah semua orang hebat dianggap gila."
Said Didu semakin geram ketika melihat BJ Habibie, mantan Presiden yang juga berasal dari Sulawesi Selatan, dianggap sebagai sosok yang "gila" dalam cuitan tersebut. "Pak Habibie lebih parah dianggap gila benar. Ampuunnnn," tambah Said Didu.
Cuitan tersebut langsung menjadi perbincangan publik, namun hingga saat ini, Ridwan Kamil belum memberikan klarifikasi atau konfirmasi terkait kebenaran potongan gambar yang tersebar di media sosial tersebut.
Pada 19 Agustus 2024, Partai Gerindra secara resmi mendukung Ridwan Kamil bersama Suswono dari PKS sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2024. Dukungan ini datang dari 12 partai politik, yang membentuk koalisi besar yang dikenal dengan nama KIM Plus.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa dukungan tersebut diharapkan dapat mencerminkan aspirasi warga Jakarta. Muzani menekankan bahwa pasangan Ridwan Kamil-Suswono harus mampu menjaga kerukunan dan kebhinekaan Jakarta, yang dikenal dengan keberagaman suku, profesi, dan kepercayaan.
Muzani juga menambahkan bahwa pasangan ini dianggap sebagai kandidat yang tepat untuk membawa Jakarta maju, berkat restu dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, serta dukungan kuat dari koalisi yang mendukung mereka.(*)