Turki Kutuk Serangan Rudal Houthi terhadap Kapal Kargo di Laut Merah
Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk serangan rudal yang dilancarkan oleh kelompok Houthi pada Rabu (20/11/2024) terhadap kapal kargo Turki, Anadolu S, yang mengibarkan bendera Panama. Kapal tersebut sedang berlayar di lepas pantai Yaman saat diserang.
Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan, dalam pernyataan resmi, bahwa inisiatif sedang diambil untuk mencegah terulangnya insiden serupa. Pemerintah Turki menegaskan pentingnya upaya untuk melindungi kapal-kapal yang berlayar di wilayah tersebut dari serangan lebih lanjut.
Serangan Pertama dan Kedua terhadap Anadolu S
Sebelumnya, pada 17 November 2024, kapal Anadolu S, yang dimiliki oleh perusahaan Turki Oras Shipping, menjadi sasaran serangan rudal pertama oleh pasukan Houthi. Serangan itu terjadi sekitar 48 kilometer sebelah barat kota Mocha, Yaman. Meskipun rudal mendarat dekat kapal, kapten kapal tetap mempertahankan jalur pelayaran tanpa terganggu.
Serangan kedua terjadi pada 18 November 2024, sekitar 112 kilometer tenggara Aden. Kali ini, rudal juga mendarat dekat kapal, namun Anadolu S dan awaknya tidak terluka dan terus melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan. Oras Shipping mengonfirmasi bahwa meskipun rudal jatuh di dekat kapal, tidak ada kerusakan atau korban jiwa yang dilaporkan.
Alasan Serangan Menurut Houthi
Kelompok Houthi, yang bersekutu dengan Iran, mengklaim bahwa mereka menargetkan Anadolu S karena perusahaan pemilik kapal terus melakukan perdagangan dengan Israel. Mereka menyatakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari solidaritas mereka terhadap Palestina, menyusul ketegangan yang meningkat di Gaza.
Houthi juga mengonfirmasi bahwa serangan dilakukan dengan menggunakan rudal balistik dan angkatan laut. Juru bicara militer kelompok tersebut menyebutkan bahwa serangan itu tepat sasaran dan dilaksanakan dengan akurat.
Reaksi Turki terhadap Serangan
Menanggapi serangan ini, Turki mengutuk keras tindakan Houthi. Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa serangan terhadap kapal Anadolu S adalah tindakan yang tidak dapat diterima. Pemerintah Turki juga memastikan bahwa langkah-langkah akan diambil untuk menghindari kejadian serupa di masa depan.
Selain itu, serangan ini menambah ketegangan di kawasan Laut Merah, yang sejak November lalu telah menjadi sasaran serangan kelompok Houthi terhadap kapal-kapal yang berlayar di sana.
Serangan terhadap Anadolu S menjadi peringatan bagi negara-negara dengan kapal yang beroperasi di wilayah tersebut untuk lebih berhati-hati dan memperhatikan potensi ancaman dari kelompok Houthi.(*)