Isa Zega, seorang transgender, baru-baru ini memicu kontroversi setelah mengunggah foto dirinya yang sedang menjalani ibadah umrah. Dalam foto tersebut, Isa tampak mengenakan hijab dan busana muslimah, yang membuatnya tampak seperti perempuan.
Tindakan Isa Zega langsung menuai reaksi keras dari berbagai kalangan. Banyak yang menganggap tindakannya sebagai bentuk penistaan agama. Salah satu pihak yang menyoroti hal ini adalah Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Mufti Anam.
Mufti Anam menilai bahwa tindakan tersebut bisa merusak sensitivitas masyarakat terhadap nilai-nilai agama yang ada. Kontroversi ini juga menarik perhatian artis Nikita Mirzani, yang menyatakan ketidaksenangannya melalui akun media sosialnya. Nikita menyebut bahwa aksi Isa Zega merupakan provokasi yang sengaja dibuat untuk menarik perhatian publik, mengingat Isa adalah seorang transgender.
Video yang menunjukkan Isa Zega sedang menunaikan ibadah umrah dengan mengenakan hijab kemudian diunggah oleh Mufti Anam di akun Instagram pribadinya. Dalam unggahannya, Anam menyebut bahwa tindakan tersebut adalah penistaan agama.
"Ada seorang yang bernama Isa Zega, seorang transgender yang dulu laki-laki, sekarang beribadah umrah dengan mengenakan hijab syar’i. Ini adalah penistaan agama," ujar Anam dalam video tersebut.
Reaksi terhadap video tersebut datang dari Himpunan Aktivis Pemuda Indonesia (HAPI), yang menggelar aksi demonstrasi di depan Markas Besar (Mabes) Polri. Koordinator Aksi HAPI, Khairul, menyatakan bahwa mereka mengecam tindakan Isa Zega dan meminta pihak terkait untuk mengambil sikap tegas.
"Kami turun ke Kementerian Agama, Majelis Ulama Indonesia, dan Mabes Polri. Kami menuntut tindakan tegas terkait tindakan ini," ujar Khairul.
Khairul menambahkan bahwa menurut kajian mereka, tindakan Isa Zega telah melanggar norma agama dan sudah termasuk dalam kategori penistaan agama.
"Jika dalam satu atau dua hari ke depan tidak ada tindakan dari MUI, Kemenag, atau Mabes Polri, kami akan melaporkan kejadian ini secara resmi," tegas Khairul.