Deddy Sitorus: Maruarar Sirait Menistakan KPK dengan Sayembara Tangkap Harun Masiku
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Deddy Sitorus, mengecam tindakan Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait alias Ara yang menggelar sayembara untuk menangkap buronan KPK, Harun Masiku. Deddy menilai bahwa ini merupakan bentuk penistaan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Apa yang dilakukan oleh Ara itu sebenarnya adalah penistaan terhadap KPK. Artinya, KPK tidak bisa dipercaya untuk melaksanakan tugasnya, sehingga Ara harus menghasut rakyat dengan iming-iming Rp8 miliar untuk menangkap buronan KPK,” tegas Deddy di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2024).
Deddy menambahkan bahwa seharusnya KPK yang harusnya memprotes sikap Maruarar Sirait, bukan malah membiarkan sayembara tersebut berjalan.
“Seharusnya KPK yang protes, kenapa Ara? Searogan itu, sesongong itu,” ujar Deddy.
Namun, ia juga menilai bahwa meski demikian, sikap arogansi Ara memberikan keuntungan bagi PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
“Isu Sara yang dibawa oleh Maruarar Sirait, ditambah dengan sikap arogan dan sombongnya, termasuk sayembara yang dia buat, ternyata berujung pada kemenangan PDIP di DKI,” pungkas Deddy.
Maruarar Sirait sebelumnya menjanjikan uang pribadi sebesar Rp8 miliar bagi siapa saja yang dapat menemukan Harun Masiku, yang menjadi buronan KPK sejak Januari 2020. Harun sendiri terkait dengan kasus dugaan suap pada pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI.
KPK sendiri telah memasukkan Harun Masiku ke dalam daftar pencarian orang (DPO), dan dalam perkembangan terkini, KPK mencegah lima orang, termasuk Kusnadi, staf pribadi Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, untuk keluar negeri. (*)