Satset! Bawaslu Usut Surat Edaran Prabowo Ajak Warga Jakarta Nyoblos RK-Suswono

 

Bawaslu RI Usut Surat Edaran Prabowo Subianto

Jakarta, 27 November 2024 – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia mengungkapkan tengah mengusut surat edaran yang dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Surat tersebut berisi ajakan kepada warga Jakarta untuk memilih pasangan calon nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono, pada Pilkada Jakarta 2024. Hal ini disampaikan oleh Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, dalam wawancaranya dengan media di TPS 008, Desa Bojong Koneng, Kabupaten Bogor.

Bagja menjelaskan bahwa pihaknya sedang menelusuri surat tersebut, yang diduga beredar pada masa tenang Pilkada. "Kami sedang melakukan penelusuran, termasuk soal video yang beredar di Banten. Ini sama halnya dengan surat yang disampaikan kepada kami," katanya. Ia juga menekankan pentingnya menyelidiki apakah surat tersebut dibuat selama masa kampanye, yang tentunya terikat dengan aturan yang ada.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani membenarkan bahwa surat dukungan tersebut memang ditandatangani oleh Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra. Muzani menegaskan bahwa surat itu merupakan bentuk dukungan dari Prabowo dalam kapasitasnya sebagai pimpinan partai, bukan dalam kapasitasnya sebagai Presiden.

Surat edaran yang mengajak warga Jakarta untuk memilih pasangan Ridwan Kamil-Suswono beredar luas pada Senin (26/11/2024), baik melalui aplikasi WhatsApp maupun media sosial X. Dalam surat tersebut, Prabowo mengimbau masyarakat Jakarta untuk menggunakan hak pilih mereka demi memenangkan pasangan nomor urut satu dalam Pilkada.

Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa Ridwan Kamil dan Suswono merupakan putra terbaik Indonesia yang memiliki rekam jejak gemilang. "Mereka telah menghasilkan karya dan pemikiran besar untuk rakyat Indonesia," ujar Prabowo dalam surat tersebut.

Surat tersebut juga menekankan bahwa Pilkada 2024 bukan hanya penting untuk Jakarta, tetapi juga untuk masa depan bangsa Indonesia. "Apa yang terjadi di Jakarta akan mempengaruhi seluruh Indonesia," tambahnya. (*)

Baca Juga