Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

"Rocky Gerung Soroti Dugaan Plagiarisme Dosen UGM dalam Buku Sejarah Peter Carey"

 

Dunia akademis Indonesia tengah diguncang kabar tak sedap yang melibatkan sejumlah dosen dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Para dosen ini diduga menjiplak karya monumental sejarawan Inggris, Peter Carey, yang terkenal atas karyanya tentang Pangeran Diponegoro.

Menanggapi kasus ini, pengamat dan intelektual Rocky Gerung menyebutnya sebagai “darurat etika intelektual.”

Dalam kanal YouTube-nya, Rocky Gerung menyoroti bahwa kasus ini mencerminkan krisis etika di dunia akademis Indonesia.

Ia juga menyindir fenomena-fenomena lain, seperti pemalsuan ijazah, disertasi yang asal-asalan, hingga suap untuk promosi akademik.

Kabar ini mencuat setelah Peter Carey, sejarawan ternama yang lama meneliti sejarah Jawa, mengungkapkan bahwa beberapa dosen UGM diduga menyalin karyanya.

Carey menuduh bahwa buku hasil penelitiannya yang berjudul Kuasa Ramalan: Pangeran Diponegoro dan Akhir Tatanan Lama di Jawa telah dijiplak untuk sebuah buku sejarah tentang Madiun.

“Karya ini seharusnya mengajarkan sejarah kepada publik, tetapi malah dijadikan komoditas oleh mereka yang seharusnya menjaga nilai-nilai akademik,” tegas Carey dalam pernyataannya.

Dugaan ini muncul terkait buku pesanan Pemerintah Daerah Madiun yang dikabarkan menggunakan hasil plagiasi dari karya Carey.

Parahnya lagi, setelah Carey menyampaikan protes, ia justru disebut-sebut sebagai persona non grata oleh pihak kampus, sebuah langkah yang mengejutkan mengingat Carey adalah sosok yang dihormati di dunia akademis internasional.

“Kalau sudah sejarawan UGM, yang seharusnya menjadi penjaga etika dan integritas intelektual, sampai memplagiasi karya orang lain, lalu apa lagi yang bisa kita percayai dari dunia akademis kita?” ujar Rocky Gerung.

Rocky Gerung tak hanya menganggap ini sebagai kasus plagiarisme biasa. Ia menyebut tindakan ini sebagai bentuk “pengkhianatan intelektual.”

“Ini bukan masalah kecil. Ini adalah tamparan keras pada dunia akademis kita. Kalau intelektualnya saja sudah tak punya integritas, apa yang bisa kita harapkan dari bangsa ini?” imbuh Rocky Gerung.

Skandal ini dikhawatirkan bakal berdampak buruk pada reputasi akademis Indonesia di kancah internasional.

Menurut Rocky Gerung, jika dunia tahu bahwa dosen-dosen dari universitas terkemuka di Indonesia melakukan plagiarisme terhadap karya sejarawan internasional, bukan tidak mungkin reputasi akademis Indonesia akan semakin tercoreng.

“Bukan hanya UGM, tetapi nama baik Indonesia yang dipertaruhkan. Kalau begini terus, kapan kita bisa bersaing secara intelektual dengan dunia?” tanya Rocky Gerung.

Ia menegaskan bahwa tanpa integritas dan etika, akademisi Indonesia tidak akan bisa bersaing dalam era pengetahuan modern.

Rocky Gerung berharap ke depan ada pembenahan serius agar dunia akademis Indonesia kembali dihormati.

“Kalau terus seperti ini, kita akan menjadi bangsa yang gagal dalam berpikir. Saatnya kampus-kampus kita mengembalikan akal sehat dan moral ke dalam akademisi,” pungkas Rocky Gerung.(*)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved