Dalam diskusi bersama Hersubeno Arief, pengamat politik Rocky Gerung memberikan kritik tajam terhadap posisi Gibran Rakabuming Raka sebagai wakil presiden.
Rocky menilai keberadaan Gibran lebih seperti "pemanasan" untuk Pemilu 2029 daripada memberikan kontribusi nyata di kabinet.
Hersubeno Arief, jurnalis sekaligus pengamat politik, turut mengungkapkan keprihatinan terhadap legitimasi Gibran yang dinilai akan terus merosot.
Menurut Hersubeno, kondisi perekonomian Indonesia selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo menjadi sorotan utama.
“Bagaimanapun juga, manuver politik Jokowi akan menghadapi tantangan besar. Melihat kondisi keuangan negara seperti ini, legitimasi Gibran akan tergerus. Publik dan bahkan anggota kabinet kemungkinan besar akan menyalahkan Jokowi atas kegagalan perekonomian,” ujar Hersubeno dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Ia juga menyoroti pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan di angka 5 persen selama masa pemerintahan Jokowi, jauh dari janji kampanye yang menargetkan 7 persen.
Hal ini, menurut Hersubeno, turut menambah beban politik bagi Gibran.
Rocky Gerung memberikan pandangan serupa. Ia menilai Gibran sebagai wakil presiden tak memiliki peran strategis dalam kabinet.
Menurutnya, beban utama pemerintahan hanya ditangani oleh beberapa menteri yang mampu mengelola keuangan negara.
"Kalau kabinet sedang menghitung efisiensi anggaran, bebannya cuma dipegang oleh beberapa menteri dengan kapasitas otak yang mumpuni. Lalu Gibran sebagai wapres, dia ngapain? Fungsinya apa? Saya pikir dia hanya mengisi waktu untuk persiapan Pemilu 2029," ujar Rocky.
Rocky lebih lanjut menilai bahwa posisi Gibran di pemerintahan justru berpotensi merugikan dirinya secara politik.
Ia juga mengungkapkan bahwa hubungan kompleks antara Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri akan memengaruhi dinamika kabinet. Hal ini akhirnya dapat membuat Gibran menjadi "nonfaktor".
"Gibran bisa tersingkir dari kabinetnya sendiri. Apalagi kalau kekuatan Prabowo dan Ibu Mega di parlemen makin dominan. Baik antara Mega dan Prabowo ini bisa menggeser hubungan Jokowi dengan Prabowo, dan akhirnya Gibran hanya menjadi pemain pinggiran," pungkas Rocky.(*)