Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Ridwan Kamil 'Diamuk' Susi Pudjiastuti Gegara Ucapan Seksis soal Janda, Netizen: Tenggelamkan Saja Bu!

 

Susi Pudjiastuti Kritik Ridwan Kamil Terkait Pernyataan Seksis di Kampanye

Pernyataan Calon Gubernur DKI Jakarta, Ridwan Kamil, dalam video kampanye yang menyinggung soal janda mendapat kritik tajam dari berbagai kalangan, termasuk dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Susi, yang dikenal dengan sikap tegasnya, mengungkapkan ketidaksenangannya atas guyonan seksis RK yang dianggap merendahkan martabat perempuan.

Dalam cuitan di akun X pribadinya pada Kamis (21/11/2024), Susi menanggapi video kampanye tersebut, di mana Ridwan Kamil menyebutkan soal janda dalam konteks yang dianggap tidak pantas. Susi menyatakan bahwa meskipun ia berstatus janda, ia tetap merasa bahagia dan mandiri.

"Saya happy-happy saja jadi janda. Lebih mandiri ndak usah kerja ngeladenin siapa-siapa. Bangga menjadi diri sendiri, ayo mau omong apa?" cuit Susi, memberikan tanggapan tegas terhadap ucapan RK.

Cuitan Susi ini mendapat banyak perhatian, dengan netizen turut memberikan komentar beragam. Sebagian besar mengecam Ridwan Kamil karena dianggap merendahkan perempuan, bahkan ada yang menyebut ucapan tersebut sebagai "kampungan" dan tidak berkelas. Beberapa netizen juga mengungkapkan bahwa ucapan RK menyakitkan bagi mereka yang berstatus janda.

"Saya bantuin Bu mention si Emil @ridwankamil. Mau ngomong apa lo Mil? Gue sebagai perempuan (meskipun bukan janda) gak terima lo jadiin perempuan sebagai jokes di kampanye lo," sindir salah satu akun.


Selain itu, banyak netizen yang mendukung Susi Pudjiastuti atas tanggapannya, bahkan kembali mengingat ucapan Susi yang terkenal, "tenggelamkan," yang dulu ia lontarkan saat menjabat sebagai menteri.

"Tenggelamkan saja Bu," cuit akun lainnya, mengajak Susi untuk tetap tegas dengan pendiriannya.

Sementara itu, ucapan Ridwan Kamil semakin disorot oleh publik, yang menilai pernyataannya sebagai bentuk seksisme yang seharusnya tidak diucapkan oleh seorang calon pemimpin. Ucapan tersebut dinilai tidak mencerminkan sikap menghargai perempuan, yang seharusnya menjadi bagian penting dalam kampanye politik yang lebih maju dan beradab.(*)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved