Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Polisi di Karawang Peras dan Asal Tangkap Bikin Murka Warga, Kapolres Minta Maaf

Polisi di Karawang Peras dan Asal Tangkap Bikin Murka Warga, Kapolres Minta Maaf

Kapolres Karawang Tanggapi Dugaan Pemerasan Anggota Polsek Tirtajaya

Kapolres Karawang, AKBP Edwar Zulkarnain, buka suara terkait dugaan pemerasan dan penangkapan sewenang-wenang yang dilakukan oleh anggotanya di Kecamatan Tirtajaya, Karawang.

Akibat tindakan tersebut, Polsek Tirtajaya sempat digeruduk oleh warga setempat.

"Pertama-tama kami selaku Polres, mohon maaf sebesar-besarnya kepada warga Karawang, Tirtajaya, khususnya atas perbuatan, tindak tanduk oknum personel Polsek Tirtajaya berinisial Aipda AM," ucap Edwar di Mapolres Karawang, Jumat (1/11).

Sejak Kamis (31/10) malam, setelah mendapat informasi mengenai aksi massa di Kantor Polsek Tirtajaya, pihaknya segera menerjunkan sejumlah anggota Provos ke lokasi.

Hasilnya, setelah berdiskusi dengan warga, oknum berinisial AM tersebut kini sudah dibawa ke Mapolres Karawang untuk proses pemeriksaan.

"Yang bersangkutan sekarang sedang proses pemeriksaan di Polres Karawang. Tentunya kami tidak bekerja sendiri, kami bekerja sama dengan Bid Propam Polda Jabar untuk melakukan penyelidikan pengembangan," papar Edwar.

Edwar menambahkan bahwa pihaknya akan menyelidiki kemungkinan keterlibatan oknum-oknum lain bersama yang bersangkutan dalam perbuatan tercela seperti yang dikeluhkan warga.

Jika nantinya oknum berinisial AM tersebut terbukti bersalah melanggar kode etik Polri, maka ia akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang berlaku.

"Yang jelas sanksi ada, nanti Propam yang akan menindaklanjuti. Sekali lagi kami tidak bekerja sendiri. Polres Karawang bekerja sama dengan Propam Polda Jabar untuk menyelesaikan persoalan ini," tegasnya.

Dugaan Pemerasan

Dari video yang beredar, massa terlihat mendatangi kantor polisi dengan iring-iringan sepeda motor. Mereka berseru mengumpat dan mencari seorang oknum polisi berinisial AM untuk keluar dari kantor kepolisian.

Salah seorang warga Tirtajaya, Diki, mengaku menjadi korban penangkapan dan pemerasan oknum polisi tersebut.

Ia menuturkan bahwa awalnya ia sedang nongkrong bersama kawan-kawannya pada Rabu (30/10) dini hari. Tiba-tiba, sebuah mobil berhenti di depan mereka, diisi oleh tiga oknum polisi.

Ketiga oknum tersebut menghampiri mereka dan merangkul sambil memasukkan obat-obatan terlarang ke dalam tas salah satu kawannya.

Diki mengaku sadar saat itu bahwa mereka sedang dijebak, namun tidak berani melawan karena takut.

"Dia dimasukin obat sama si oknum polisi jenis tramadol, dimasukin lewat sisir ke tas si Dian. Berhubung kita dasarnya orang bodo, ya diem aja, ketakutan," kata Diki kepada wartawan.

Kemudian, ia dan kawannya, Dian, diangkut ke dalam mobil tersebut. Saat di dalam mobil, mereka dipukuli dan diancam akan ditembak jika tidak mau mengaku bahwa obat-obatan tersebut milik mereka.

"Dipukul muka, kuping ditodong pistol, kalau gak ngaku kita dibolongin kaki segala macem, mau dilakban, diplastik," ungkapnya.

Selain itu, oknum tersebut juga meminta tebusan sebesar Rp 5 juta jika ingin dibebaskan.

Diki mengatakan, "Diminta tebusan 5 juta berdua, ya dikasih Rp 2,5 juta, diutang pun bisa."(*)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved