Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan penangkapan pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang terlibat dalam perlindungan situs judi online.
Penangkapan ini terjadi setelah perintah tegas dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memberantas praktik perjudian yang semakin marak di Indonesia.
Menurut pengamat politik Rocky Gerung, situasi ini semakin mengherankan, karena pegawai dari instansi yang seharusnya memblokir situs-situs tersebut justru terlibat dalam menjaga operasionalnya.
Dalam akun YouTube pribadinya, Rocky Gerung menjelaskan bahwa situasi ini mencerminkan ironi yang mencolok.
“Harusnya Kominfo memimpin pemberantasan judi online, tetapi yang terjadi adalah sebaliknya. Mereka malah melindungi situs-situs yang seharusnya dibasmi,” ujarnya.
Keberadaan praktik semacam ini menunjukkan adanya kemungkinan adanya konspirasi di dalam kementerian tersebut.
Rocky Gerung juga menyoroti bahwa penangkapan ini tidak bisa dipandang sepele.
Ia mengingatkan bahwa tindakan ini bisa jadi hanya sebatas gimmick untuk menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam memberantas judi online.
“Kita perlu waspada, jangan sampai ini hanya langkah-langkah sementara yang tidak diikuti dengan tindakan nyata,” imbuhnya.
Hal ini mengingatkan kita pada kasus-kasus sebelumnya di mana tindakan tegas pemerintah tidak berlanjut dan kembali ke kondisi semula setelah perhatian publik menghilang.
Lebih lanjut, Rocky Gerung menekankan bahwa di balik tindakan ini terdapat jaringan yang lebih besar dan berakar di dalam sistem pemerintahan.
Ia menyebutkan bahwa pengendalian judi online memanfaatkan server yang dilindungi oleh oknum-oknum tertentu di dalam Kominfo.
“Ini bukan sekadar masalah satu atau dua orang, tetapi ada struktur yang lebih besar yang perlu dibongkar,” jelasnya.
Dengan keadaan ini, Rocky Gerung berharap pemerintah tidak hanya mengambil langkah-langkah seremonial, tetapi juga melakukan pembenahan yang komprehensif.
Ia menyerukan agar masyarakat sipil dan media terus mengawasi dan mendesak pemerintah untuk menyelesaikan masalah ini hingga ke akar-akarnya.
“Kita harus memastikan bahwa janji-janji tentang pemberantasan korupsi dan judi online benar-benar diimplementasikan, bukan sekadar di atas kertas,” tutupnya.(*)