Coach Justin Sebut Blunder Terbesar Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta 2024
Ridwan Kamil, calon gubernur DKI Jakarta, kembali menjadi sorotan setelah berkunjung ke markas Jakmania, suporter Persija Jakarta. Sebelumnya, Ridwan Kamil menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dan kini mencoba peruntungannya di Jakarta.
Namun, langkahnya tidak lepas dari kritik. Salah satunya datang dari pengamat sepakbola, Coach Justin. Dalam kanal YouTube Asumsi bersama host Pangeran Siahaan dan Afif Xavi, Coach Justin mengkritik keputusan Ridwan Kamil yang mengenakan jersey Persija, klub sepakbola yang menjadi rival Persib Bandung, yang didukung oleh banyak warga Bandung, termasuk Ridwan Kamil sendiri.
Coach Justin menyebut langkah tersebut sebagai blunder besar. "Klub bola itu tidak bisa diganti sembarangan. Ini masalah hati," ujar Coach Justin, mengomentari tindakan Ridwan Kamil yang mengenakan jersey Persija yang kemudian viral di media sosial.
Afif Xavi, salah satu pembawa acara, bertanya tentang seberapa besar dampak blunder tersebut bagi pencalonan Ridwan Kamil. Menurut Coach Justin, tindakan berpindah klub bola hanya demi kepentingan politik sangatlah buruk. “Kalau saya mau calonkan diri di Jakarta, saya tidak akan bawa-bawa sepakbola,” tambahnya.
Bagi Coach Justin, perilaku seperti ini menunjukkan sifat oportunis, yang menurutnya harus dihindari. "Sosok seperti itu berbahaya kalau dipilih," tegasnya.
Selain itu, Coach Justin juga menyoroti penggunaan sepakbola dalam kampanye politik Ridwan Kamil. Ia menilai, bagi sebagian orang, kesetiaan terhadap klub sepakbola bisa mencerminkan karakter. "Dari situ kita bisa menilai orang. Bukan dari mobil, harta, atau cara ngomongnya," katanya.
Menurut Coach Justin, keputusan Ridwan Kamil untuk memakai jersey Persija sangat tidak tepat, terutama karena hubungan rivalitas yang kental antara Persija dan Persib. "Orang seperti ini, bahaya kalau dipilih," ujarnya.
Coach Justin juga menyebut bahwa Ridwan Kamil gagal menjalin hubungan dengan kelompok suporter, baik dari Bobotoh (suporter Persib) maupun Jakmania. "Ini blunder terbesar RK," pungkasnya.(*)