Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Para Pecinta Hewan Ingin DPR Bahas Aturan Pelarangan Perdagangan Daging Anjing

 

Para aktivis dari Dog Meat Free Indonesia (DMFI) dan para pecinta hewan menggelar demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis, 21 November 2024.

DMFI merupakan organisasi perlindungan hewan nasional dan internasional yang terdiri dari berbagai kelompok, termasuk JAAN Domestic Indonesia, Animal Friends Jogja, dan Humane Society International.

Para aktivis dan pecinta hewan tersebut membawa spanduk yang berisi pernyataan mengenai darurat perdagangan anjing dan kucing di Indonesia. Mereka juga mengangkat poster yang menyatakan bahwa perdagangan daging anjing dan kucing adalah ilegal, serta menampilkan gambar Presiden Prabowo Subianto sedang menggendong hewan peliharaan.

Koordinator JAAN Domestic Indonesia, Karin Franken, menyebutkan bahwa aksi tersebut merupakan reaksi terhadap pernyataan anggota Baleg DPR RI, Firman Soebagyo, yang dianggapnya tidak masuk akal. Firman disebut menyepelekan masalah perdagangan daging kucing dan anjing dengan alasan untuk melindungi pedagang dan pemakan kedua hewan tersebut.

“Kami baca di media bahwa salah satu anggota Baleg mengatakan, ‘Enggak usah, dihapus saja, enggak penting.’ Lalu dikatakan bahwa mereka harus melindungi pemakan dan pedagang. Ini kan enggak masuk akal,” kata Karin saat ditemui di depan Gedung DPR, Kamis, 21 November 2024.

Sebelumnya, DMFI telah mengusulkan agar DPR membahas dan mengesahkan dua Rancangan Undang-Undang, yaitu Pelarangan Kekerasan Terhadap Hewan Domestik dan Pelarangan Perdagangan Daging Anjing dan Kucing. Usulan ini disampaikan dalam rapat kerja bersama Baleg DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 11 November 2024.

Karin menegaskan bahwa jumlah pemakan daging anjing di Indonesia hanya sekitar 4,5 persen dari total jumlah penduduk. Oleh karena itu, alasan Firman untuk menolak disahkannya aturan yang melarang konsumsi daging anjing dan kucing dianggapnya tidak relevan.

"Sekarang begini, 4,5 persen dari masyarakat mungkin ada yang makan daging anjing atau kucing, tetapi sisanya tidak," tegas Karin.(*)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved