Pegiat media sosial Dokter Tifa menuding proyek Ibu Kota Negara (IKN) dan Pantai Indah Kapuk (PIK) sebagai perampokan negara terbesar yang dilakukan oleh Mulyono.
Tudingan tersebut ia sampaikan melalui akun X miliknya pada 24 November 2024.
Unggahan itu diduga merupakan sindiran kepada mantan Presiden Joko Widodo, mengingat julukan "Mulyono" sering digunakan untuk menyebut Jokowi selama ini.
Dalam cuitannya, Dokter Tifa menyebut IKN dan PIK sebagai bagian dari rencana besar yang telah disiapkan sejak 10 tahun lalu.
“Perampokan negara terbesar untuk masa depan Indonesia, yang disiapkan, direncanakan, dan dijalankan sejak 10 tahun, oleh penjahat bernama Mulyono, sebagai operator utama oligarki. Yaitu IKN dan PIK,” tulisnya.
Dokter Tifa juga menjelaskan bahwa pembangunan PIK 2 akan mempercepat akuisisi Jakarta Lama dan menjadi alasan dibangunnya IKN.
Menurutnya, kawasan PIK 2 nantinya akan menjadi kawasan super mewah dan ultra-modern, yang disebutnya sebagai “The New Jakarta” atau Jakarta Baru.
“Dan sembari itu, Jakarta Lama pun pastinya akan diakuisisi. Karena itu, DKI Jakarta sebagai ibukota, harus dipindahkan. Dipindahkan ke daerah yang jauh sejauh-jauhnya,” tambahnya.
Unggahan ini langsung mendapat respons dari warganet. Beberapa menyuarakan pandangannya terkait pernyataan tersebut.
“Memang Mulyono bin Mukidi tidak ada jiwa merah putih sama sekali, yang ada bagaimana bisa menyelamatkan anak keluarganya dengan cara menjadi jongos oligarki,” cuit @fazamutaqi0210.
Komentar lain juga menyatakan bahwa IKN hanya menjadi pengalihan topik dari fokus sebenarnya pada pembangunan PIK.
“Berarti IKN hanya pengalihan topik dari hasrat yang sebenarnya yaitu PIK,” tambah @ekka67018.
Sementara itu, beberapa warganet mengkritik Mulyono dengan mengatakan bahwa tindakannya merupakan dosa besar bagi rakyat dan negara Indonesia.
“Dosa Mulyono besar sekali terhadap rakyat dan negara Indonesia. Dia seperti manusia yang tidak peduli dengan dosa dan tidak merasa kalau Allah mengetahui tipu daya-nya yang tersembunyi,” ujar @WahyuYudi97284.(*)