Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan hal yang mengejutkan terkait kasus Formula E yang sempat menyeret Anies Baswedan. Hasto dengan tegas menyebut bahwa kasus tersebut didalangi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat itu masih menjabat sebagai Presiden ke-7 RI.
Hasto menyampaikan pernyataan ini dalam sebuah wawancara di YouTube Akbar Faizal Uncensored bersama Connie Bakrie. Ia mengaku bahwa Jokowi merasa khawatir dengan sosok Anies Baswedan, yang dinilai memiliki pengaruh kuat. Hasto bahkan berani bersaksi dengan sungguh-sungguh mengenai pernyataannya ini.
"Saya masih inget Anies Baswedan, ketika Anies Baswedan itu dikriminalisasi, itu pak Presiden Jokowi berbicara dengan saya, beliau sangat khawatir terhadap munculnya Anies Baswedan," kata Hasto. Ia menegaskan bahwa kasus Formula E merupakan bagian dari upaya kriminalisasi yang diperintahkan langsung oleh Jokowi.
Pernyataan ini menambah spekulasi bahwa Jokowi merasa terancam dengan Anies Baswedan, bahkan ada dugaan bahwa upaya kriminalisasi tersebut dilakukan menjelang Pilpres 2024. Kini, keduanya saling beradu pengaruh di Pilkada 2024.
Jokowi dan Anies Baswedan sama-sama mendukung calon pemimpin daerah. Jokowi, yang awalnya menyatakan ingin pensiun setelah masa jabatannya selesai, kini justru menjadi juru kampanye dalam Pilkada 2024. Sejumlah calon pemimpin daerah dari berbagai wilayah mendatangi rumah Jokowi di Solo untuk mendapatkan dukungan dan meningkatkan popularitas mereka.
Dukungan Jokowi dipandang memiliki pengaruh besar dalam meningkatkan elektabilitas calon pemimpin daerah. Hal ini membuat magnet Jokowi tetap kuat dalam mendulang suara dari penggemar setianya.
Namun, bagi kandidat yang tidak didukung oleh Jokowi, mereka juga mencari sosok yang memiliki magnet serupa, yaitu Anies Baswedan. Beberapa calon gubernur bahkan telah mengunjungi rumah Anies di Jakarta, mencatatkan total tiga calon gubernur yang telah sowan untuk meminta dukungan.(*)