Goodie bag bertuliskan "Bantuan Wapres Gibran" yang dibagikan kepada korban banjir di Jakarta Timur (Jaktim) menjadi sorotan publik. Goodie bag berwarna biru tersebut berisi berbagai barang bantuan, seperti beras dan minyak goreng, yang langsung diberikan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming.
Namun, kemasan bantuan ini menuai kritik dari warganet di media sosial X. Penulisan "Bantuan Wapres Gibran" dinilai tidak sesuai dengan peruntukannya, karena seolah menunjukkan bahwa bantuan tersebut berasal dari uang pribadi Gibran, padahal dana tersebut berasal dari anggaran pemerintah yang dihimpun dari pajak rakyat.
"Ya Allah Ya Rabb, presidennya ngomongin strategi anggaran dan upgrade kualitas pendidikan nasional termasuk peningkatan kesejahteraan dll, nie wapres kerjaannya cuma gimmick doank. Ampyun!" tulis @bospurwa.
Banyak warganet yang menilai bahwa pemberian bantuan tersebut tidak memiliki etika yang baik, mengingat uang yang digunakan berasal dari rakyat melalui APBN.
"Orang-orang Gerindra pada tahu gak sih kalo bocil ini sejak dilantik kerjanya kampanye terus untuk diri sendiri?? Dan segment yang disasar tuh bener-bener yang bisa masuk untuk figur dia: low edu, low eco.. Dan dalam demokrasi, 1 suara mereka sama dengan 1 suara profesor yang belajar puluhan tahun," tulis @royalcrow88.
Komentar kritis lainnya juga bermunculan, termasuk dari @sutisnamuh593 yang menilai bahwa penggunaan kata "Bantuan" memberi kesan bahwa Gibran memberikan uang pribadinya, padahal itu adalah uang negara.
"Wadoh ginilah hasilnya klo anak haram konstitusi diangkat jadi Wapres," kata @ali_m_a_siregar.
Selain itu, ada juga yang berkomentar bahwa Gibran dan Presiden Jokowi seolah berjalan masing-masing tanpa perencanaan yang jelas, seperti yang dikatakan oleh @vianty_tjp, "Presiden dan wapres kayak pasangan mau cerai, jalan masing-masing tanpa planning." (*)