Jakarta, 24 November 2024 – Unggahan akun media sosial @DokterTifa menuai perhatian luas setelah menyampaikan kritik tajam terhadap proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK).
Menurut Dokter Tifa, kedua proyek tersebut merupakan bagian dari skema besar yang telah disiapkan dan dijalankan selama lebih dari satu dekade. Ia menyebut bahwa skenario ini dirancang oleh sosok yang ia tuding sebagai "penjahat oligarki," bernama Mulyono.
IKN Sebagai Alat Pengalihan Perhatian Publik
Dalam analisanya, Dokter Tifa menilai bahwa pembangunan IKN adalah strategi untuk mengalihkan perhatian rakyat Indonesia.
Ia menyebut proyek ini didukung oleh kelompok yang ia istilahkan sebagai "Tim Hore-Hore," terdiri dari buzzer dan sejumlah artis. Kelompok ini, menurutnya, menjadi tameng untuk menutupi dugaan kebusukan di balik proyek tersebut.
"IKN dibuat agar rakyat yang masih menyembah-nyembah Mulyono menjadi pelindung kebijakan ini, sementara rakyat cerdas mulai mencium kebusukannya," tulisnya.
Transformasi PIK dari Proyek Gagal ke Mega Proyek
Selain IKN, Dokter Tifa juga mengkritik reklamasi Pantai Indah Kapuk (PIK).
Awalnya, PIK disebut sebagai proyek yang sulit dijual, namun kini berkembang menjadi kawasan elit dengan perluasan hingga PIK-11 dan kemungkinan hingga PIK-20. Kawasan ini diproyeksikan menampung hingga 35 juta penduduk, yang menurut Dokter Tifa sebagian besar bukan masyarakat lokal.
"Rumah-rumah di PIK dijual mulai Rp 20 juta hingga Rp 100 juta per meter. Hanya penduduk interlokal yang mampu membeli," tegasnya.
Ia juga menyoroti desain kawasan PIK yang menyediakan akses langsung kapal kecil hingga yacht ke rumah-rumah mewah. Hal ini dianggap mempermudah aktivitas perdagangan yang sulit diawasi, termasuk potensi penyelundupan barang terlarang.
Kritik terhadap Pemindahan Ibu Kota
Menurut Dokter Tifa, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan adalah bagian dari skenario besar untuk menjauhkan perhatian publik dari DKI Jakarta.
Ia menduga skema ini dirancang agar Jakarta lama dapat dikuasai oleh kelompok tertentu, sementara pembangunan IKN menjadi simbol pengalihan perhatian rakyat.
Analogi dari Serial Film
Menariknya, dalam unggahannya, Dokter Tifa menyamakan potensi praktik bisnis di kawasan PIK dengan skenario dalam serial Blacklist di Netflix.
Ia menggambarkan PIK sebagai pusat perdagangan modern, namun menyimpan potensi aktivitas ilegal seperti penyelundupan narkotika, perdagangan manusia, hingga transplantasi organ.
Harapan pada Presiden Prabowo
Di akhir analisanya, Dokter Tifa menyampaikan harapannya kepada Presiden Prabowo Subianto agar dapat menghentikan skenario yang ia anggap merugikan negara ini.
"Semoga beliau bisa menjadi pahlawan. Saya tidak meragukan nasionalisme beliau," tulisnya.
Pernyataan ini memicu perdebatan publik. Beberapa pihak mendukung pandangannya sebagai kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah, sementara lainnya menganggapnya sebagai spekulasi yang perlu dibuktikan lebih lanjut.
Alamat Akun Dokter Tifa
Akun resmi Dokter Tifa dapat ditemukan di @DokterTifa.(*)