Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[BREAKING NEWS] WOW! Fakta Tambang Emas Solok Selatan, Pemicu AKP Dadang Tembak AKP Ryanto, Hasilkan 30 Kg Emas Per Bulan

 

Fakta di Balik Tembakan AKP Dadang Iskandar kepada AKP Ryanto Ulil: Isu Tambang Ilegal di Solok Selatan

Kasus penembakan yang melibatkan dua anggota kepolisian, AKP Dadang Iskandar dan AKP Ryanto Ulil, menarik perhatian publik.

AKP Dadang Iskandar diduga terlibat dalam kegiatan penambangan ilegal galian C di Solok Selatan.

Kecurigaan ini muncul setelah AKP Ryanto Ulil, yang menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, menangkap salah satu pengusaha tambang ilegal tersebut.

Setelah penangkapan, AKP Ryanto Ulil dibawa ke Polres Solok Selatan, namun ia mendatangi kantor tersebut dan tak lama kemudian terdengar suara tembakan.

AKP Dadang Iskandar diduga menjadi pelaku penembakan terhadap AKP Ryanto Ulil pada Jumat dini hari, sekitar pukul 00.43 WIB.

Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Lubuk Gadang, nyawa AKP Ryanto Ulil tidak dapat diselamatkan.

Penyelidikan mengarah pada dugaan bahwa masalah ini berakar dari konflik terkait tambang ilegal yang terjadi di Solok Selatan.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menyebutkan bahwa AKP Dadang Iskandar kemungkinan besar melindungi kegiatan penambangan ilegal tersebut.

Solok Selatan sendiri dikenal sebagai daerah dengan potensi pertambangan yang sangat besar, bahkan dijuluki "Bukit Emas" karena kekayaan alam yang melimpah, khususnya emas.

Wilayah ini memiliki sejarah panjang dalam penambangan emas yang dimulai sejak masa pemerintahan Belanda.

Bahkan, kegiatan penambangan ilegal tidak hanya dilakukan oleh warga lokal, namun juga melibatkan pihak internasional, termasuk dari China.

Diperkirakan, penambang ilegal di Solok Selatan dapat menghasilkan hingga 30 kg emas setiap bulan.

Metode yang digunakan dalam kegiatan penambangan di daerah ini bervariasi, mulai dari teknik tradisional hingga penggunaan mesin modern seperti alat berat dan mesin PK.

Selain itu, tambang ilegal juga banyak dijumpai di sepanjang Sungai Batang Hari, tempat banyak kapal kecil digunakan untuk mengangkut material dari dasar sungai.

Menurut data dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Barat, terdapat banyak titik penambangan emas ilegal di Solok Selatan, dengan beberapa lokasi bahkan berada di pinggir jalan nasional.

Sayangnya, aktivitas ini tidak tersentuh hukum.

Sering kali, aparat hanya menangkap pekerja di lapangan tanpa menindaklanjuti pemilik atau pengelola tambang ilegal tersebut.

Kondisi ini juga berisiko tinggi terhadap keselamatan para penambang, yang pada beberapa kesempatan mengalami bencana longsor.

Misalnya, pada 18 April 2020, terjadi tanah longsor di Ranah Pantai Cermin, yang menyebabkan beberapa penambang tewas.

Bencana serupa kembali terjadi pada 11 Januari 2021 di Nagari Abai, yang menewaskan enam penambang.

Kasus terbaru pada 30 Oktober 2023 juga mencatatkan jatuhnya korban tewas akibat longsor di lokasi tambang di Kimbahan Nagari Abai.

Kondisi ini semakin memperlihatkan urgensi untuk menuntaskan masalah tambang ilegal di wilayah Solok Selatan.(*)

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved