Polemik Riwayat Pendidikan Gibran Rakabuming, Netizen Curiga dengan Kejanggalan Data
Jakarta, 28 November 2024 Riwayat pendidikan Wakil Presiden Indonesia periode 2024-2029, Gibran Rakabuming, kini tengah menjadi sorotan di dunia maya. Warganet menilai terdapat banyak kejanggalan terkait dengan data pendidikan yang dimiliki putra sulung Presiden Jokowi tersebut.
Polemik ini bermula ketika warganet menemukan cuitan lawas Gibran melalui akun X Chilli Pari yang mengaku sering berlangganan steak ketika masih SMA di Solo. Namun, informasi yang beredar menyebutkan bahwa Gibran menempuh pendidikan SMA di luar negeri, tepatnya di Australia.
Baru-baru ini, netizen lainnya menemukan keanehan terkait durasi sekolah yang ditempuh Gibran di Australia. Diketahui bahwa Gibran bersekolah di Sekolah Menengah Orchid Park di Singapura sebelum mendaftar di UTS (University of Technology Sydney) Insearch, Australia.
Dalam data yang beredar, Gibran mulai bersekolah di UTS Insearch pada 2004 dan lulus pada 2007, setelah tiga tahun menempuh pendidikan di sana.
Namun, timbul keraguan terkait durasi studi yang ditempuh Gibran, mengingat UTS hanya menawarkan program yang paling lama berlangsung selama 12 bulan. Temuan ini pertama kali dibagikan oleh akun X @blank0429 pada 24 November 2024.
Akun tersebut mencatat bahwa program studi di UTS Foundation Studies, yang setara dengan SMA, biasanya hanya memakan waktu 8 hingga 12 bulan. Oleh karena itu, warganet mempertanyakan mengapa Gibran menghabiskan waktu hingga tiga tahun untuk menyelesaikan program tersebut.
"Anomali. Extended UTS Foundation Studies paling lama ditempuh 12 bulan, standar cuma 8 bulan. Jika dianggap disetarakan SMA, kenapa sampai kelamaan ditempuh 3 tahun?" cuit pemilik akun tersebut.
Unggahan ini memicu beragam reaksi dari warganet, dengan banyak yang mulai meragukan keaslian ijazah SMA yang dimiliki Gibran.
Sejumlah komentar mencibir terkait riwayat pendidikan Gibran. Ada yang menganggap bahwa hal ini menunjukkan adanya upaya penipuan, sementara yang lain mengungkapkan kekecewaan karena merasa calon pemimpin seharusnya lebih transparan.
Polemik ini semakin memperkeruh citra pendidikan keluarga Presiden Jokowi menjelang masa jabatan Gibran sebagai Wakil Presiden. (*)