Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali menjadi sorotan publik setelah tak memberikan sambutan saat menghadiri acara Rembuk Petani di Semarang pada 22 November 2024.
Ini bukan kali pertama Gibran tidak memberikan sambutan dalam sebuah acara resmi. Sebelumnya, Gibran juga memilih untuk tidak memberikan sambutan pada acara Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).
Kejadian tersebut memicu berbagai komentar negatif dari netizen. Banyak warganet yang melontarkan sindiran dan kritik terhadap Wakil Presiden melalui unggahan di media sosial, terutama di platform X.
Akun X @AgungTriaw48875 menyebutkan, “Didepan rakyat jelata (petani) aja gak bisa ngomong, apalagi masuk ke kampus-kampus, dirujak habis dia sama anak-anak mahasiswa yg kritis.”
Sementara itu, akun @YHe47564883 menambahkan, “Trend sekarang gak perlu pinter, gak perlu pintar ngomong, yang penting banyak blusukan pencitraan, rakyat kecil udah terhipnotis.”
Netizen lain juga memberikan komentar pedas, seperti @walangfighter yang menyebut, "Lah dia maju jadi cawapres aja kan bantuan bapak dan paman sampe jadi wapres, gimana kasih sambutan sendiri, belum dikasih arahan bapak soalnya."
Beberapa warganet bahkan menuduh Gibran takut untuk memberi sambutan karena khawatir diejek, seperti yang ditulis oleh @pink78303, “Wkwkwkwk….takut diejek dia kalau kasih sambutan.”
Kritik juga datang dari akun @HeruCaturP yang menyebut, “Tukang bagi-bagi susu saja sih, sambil kesana kemari, seolah-olah paling berperan…konsultan politiknya sama dengan punya bapaknya.”
Tak sedikit pula yang mempertanyakan kapabilitas Gibran untuk berbicara di hadapan publik, seperti yang dilontarkan oleh @RWati65, “Menghadapi petani Gibran tidak berani bicara.”
Kritik tajam juga datang dari akun @RidNgemil yang menilai Gibran hanya mengandalkan pencitraan melalui bagi-bagi susu, “Persiapan 2029. Terus bagi-bagi susu cari simpati. Modal tenaga, senyum sama kemauan. Selebihnya biar bapak yang bekerja.”
Komentar-komentar tersebut mencerminkan kekecewaan sebagian masyarakat terhadap kinerja dan kemampuan Gibran dalam perannya sebagai Wakil Presiden.(*)