Beredar informasi di media sosial mengenai sebuah channel Telegram yang beroperasi di China, yang diduga menjual data pribadi warga Indonesia.
Data yang diperdagangkan mencakup berbagai informasi pribadi, seperti KTP, SIM, KK, NPWP, KIS, hingga BPJS Ketenagakerjaan. Channel Telegram ini tidak hanya memperlihatkan data-data tersebut, namun juga diduga menjualnya kepada pihak-pihak tertentu.
Informasi tersebut pertama kali tersebar di platform X Indonesia dan Threads melalui akun @stealthmole_int dan @nuicemedia. Akun-akun tersebut menyampaikan bahwa berbagai kartu identitas Indonesia dijual di channel Telegram yang berlokasi di China.
Salah satu unggahan menunjukkan foto-foto data pribadi seperti kartu SIM, KTP, KIS, NPWP, dan BPJS Ketenagakerjaan yang diduga milik warga Indonesia. Namun, hingga kini belum ada informasi jelas mengenai jumlah data yang telah dijual melalui channel ini.
Pihak berwenang Indonesia belum memberikan keterangan resmi mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk mengatasi kebocoran data pribadi ini. Belum ada konfirmasi terkait upaya pemerintah Indonesia untuk menghentikan aksi pencurian data tersebut.(*)