Kronologi Tawuran dan Penembakan Polisi di Semarang
Semarang, Jawa Tengah, 26 November 2024 – Seorang karyawan minimarket, Reza (21), mengungkapkan rekaman CCTV yang diambil oleh polisi terkait insiden penembakan terhadap seorang siswa SMAN 4 Semarang, Gamma Rizkynata Oktafandy. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan, pada Minggu (24/11/2024) dan Senin (25/11/2024).
Reza menjelaskan, toko tempatnya bekerja didatangi oleh polisi dua kali, pada pukul 09.00 WIB dan 10.00 WIB. Polisi meminta rekaman video CCTV yang terpasang di depan dan atas toko. Reza mengatakan, ia hanya sempat melihat rekaman video selama 20 detik. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mengendarai motor matik, turun di tengah jalan, dan menghalangi jalan dengan motornya. Pria tersebut kemudian membacok beberapa orang yang lewat dengan celurit.
Reza menegaskan, kejadian tersebut bukan merupakan tawuran, melainkan hanya seorang pria yang menghadang orang yang lewat di jalan. Mengenai penembakan yang dilakukan polisi terhadap seorang tersangka tawuran, Reza mengaku tidak mengetahui lebih lanjut. "Saya tidak tahu tentang rekaman penembakan itu. Bukan otorisasi saya untuk menjawab," katanya.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, menjelaskan bahwa penembakan tersebut terjadi setelah polisi berusaha melerai tawuran antara dua kelompok geng, yakni Geng Seroja dan Geng Tanggul Pojok. Tawuran tersebut melibatkan beberapa orang, dan korban yang ditembak merupakan anggota Geng Tanggul Pojok.
Irwan menjelaskan, ketika polisi berusaha melerai, mereka diserang, sehingga petugas terpaksa melakukan tindakan tegas. Dalam pengembangan kasus, polisi menetapkan empat orang sebagai tersangka tawuran, yaitu MPL (20), DP (15), AD (15), dan HRA (15). Tiga dari mereka berasal dari kelompok Geng Seroja, sementara satu orang berasal dari Geng Tanggul Pojok.
Setelah tawuran berakhir, polisi melakukan pencarian di lokasi dan menemukan sebuah celurit merah bergagang kayu dengan panjang 140 cm. (*)