Anies Baswedan Dukung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024
Dukungan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, terhadap pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dari PDIP, Pramono Anung-Rano Karno, di Pilkada Jakarta 2024, tidak terjadi begitu saja. Terdapat peran dua elite PDIP yang membuka jalan bagi terwujudnya dukungan tersebut.
Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, lebih dulu menemui Anies Baswedan di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Rabu, 13 November 2024. Pertemuan ini berlangsung sebelum Pramono dan Rano Karno bertemu Anies pada 15 dan 20 November 2024 di lokasi yang sama, yang akhirnya menghasilkan kesepakatan dukungan.
Ketiganya menyambut pertemuan dengan santai sambil menikmati suguhan teh di Pendopo rumah Anies. Mereka membahas berbagai hal, mulai dari bangsa, demokrasi, hingga kisah perjuangan Presiden pertama RI, Soekarno. Setelah pertemuan, Hasto secara khusus memberikan dokumen disertasinya dari Universitas Indonesia kepada Anies.
Sumber internal mengungkapkan, selain topik kebangsaan, Hasto dan Basarah turut menyinggung soal dukungan Anies terhadap pasangan Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta. Pertemuan tersebut disebut menjadi jembatan komunikasi bagi PDIP untuk memperoleh dukungan Anies bagi pasangan calon tersebut.
Komunikasi antara Hasto, Basarah, dan Anies juga bertujuan untuk mensolidkan basis suara dalam mendukung Pramono-Rano Karno. Setelah pertemuan ini, Anies menyambut kedatangan Pramono dan Rano Karno di kediamannya pada 15 November 2024. Pertemuan itu berlangsung penuh kehangatan dan canda, dan Anies serta Pramono membagikan momen tersebut di akun media sosial mereka.
Juru bicara Anies, Sahrin Hamid, menjelaskan bahwa dukungan Anies didasarkan pada kedekatan historis antara Anies dan Pramono. Mereka telah saling mengenal sejak masa kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Anies bahkan menemani Pramono saat putranya lahir pada 1992. Selain itu, keselarasan visi dan misi antara mereka juga menjadi alasan dukungan tersebut.
Bendahara Tim Pemenangan Pramono-Rano, Charles Honoris, menegaskan hubungan lama antara Anies dan Pramono, yang telah terjalin sejak lama. Dukungan Anies terlihat jelas ketika sejumlah orang dekat dan loyalis Anies, yang disebut ‘Anak Abah’, bergabung dalam tim pemenangan Pramono-Rano Karno. Di antaranya adalah mantan relawan Anies, Aldy Perdana Putra dan Mandira Bienna Elmir, serta sejumlah tokoh lainnya seperti Geisz Chalifah.
Pada 20 November 2024, Pramono dan Rano Karno kembali menemui Anies di kediamannya, kali ini dengan kehadiran sejumlah ulama dan habaib. Dalam pertemuan itu, Anies menegaskan dukungannya terhadap Pramono dan Rano Karno di hadapan para ulama dan habaib.
Anies kemudian memberikan tiga arahan penting kepada para pendukungnya untuk memenangkan pasangan Pramono-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta. Arahan pertama adalah mengajak seluruh lingkungan untuk mendaftar dan hadir pada pemilihan pada 27 November 2024. Arahan kedua adalah untuk mengawasi lingkungan dan berjaga-jaga terhadap praktik politik uang dan intimidasi. Arahan ketiga adalah mengawal jalannya proses pencoblosan agar berlangsung jujur dan adil.
Pramono juga berusaha memaksimalkan dukungan dengan mengajak tokoh-tokoh seperti 'Anak Abah' dan 'Ahokers' (pendukung Basuki Tjahja Purnama) dalam barisan pendukungnya. Kampanye akbar terakhir pada 23 November 2024 direncanakan untuk dihadiri oleh Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok), namun Ahok mengkonfirmasi ketidakhadirannya karena sedang berkampanye di Sulawesi.
Meski demikian, tim pemenangan Pramono-Rano Karno tetap fokus pada persiapan kampanye terakhir mereka. Fokus utama kini adalah mengenalkan sosok Pramono dan Rano Karno kepada masyarakat menjelang pencoblosan pada 27 November 2024.(*)