Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Viral: Tiga Siswa SD IT di Pandeglang, Banten, Dikeluarkan dari Sekolah Akibat Tunggakan SPP Sebesar Rp 42 Juta

 

Viral: Tiga Siswa SD IT di Pandeglang, Banten, Dikeluarkan dari Sekolah karena Tunggakan SPP

Tiga siswa dari Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Insan Cedekia Mathlaul Anwar (ICMA) di Pandeglang, Banten, viral di media sosial setelah mereka dipulangkan paksa dari sekolah akibat menunggak pembayaran SPP. Jumlah tunggakan yang harus dibayarkan mencapai Rp 42 juta.

Ketiga siswa tersebut adalah M. Faeyza Athalla Febrian, M. Farraz Athilla Ahza, dan M. Fathan Atharva Ghazi, yang merupakan kakak beradik dari pasangan Defi Fitriani dan Muhammad Fahat. Ketiganya dikenal sebagai siswa berprestasi.

Kejadian ini terjadi di Yayasan Islamic Centre Herwansyah, Kampung Kadasuluh, Desa Karyasari, Kecamatan Cikeudal, Kabupaten Pandeglang. Mereka dipulangkan pada saat jam belajar, dengan diantar oleh dua guru dan sopir sekolah.

Ibu ketiga siswa, Defi Fitriani, mengungkapkan bahwa pengusiran tersebut terjadi atas instruksi pimpinan yayasan. Meskipun mereka mengakui adanya tunggakan SPP, Defi mengekspresikan kesedihannya karena anak-anaknya diusir saat sedang aktif belajar.

"Anak-anak dipulangkan paksa saat mereka sedang belajar. Kami merasa hancur melihat mereka mengalami hal ini," ungkap Defi, yang menyatakan bahwa anak-anaknya diantar oleh guru kelas dan staf kesiswaan.

Faeyza, salah satu siswa, mengungkapkan bahwa ia dan saudara-saudaranya sempat diingatkan oleh pemilik yayasan tentang tunggakan pembayaran sebelum mereka diusir. "Sempat disindir oleh pemilik yayasan sebelum diusir, katanya 'Ngapain ini sekolah lagi, belum bayar SPP juga, sudah banyak tagihannya,'" ujar Faeyza.

Defi menambahkan bahwa ketiga anaknya sangat sedih dan bingung setelah dipulangkan, dan mereka bertanya kapan bisa kembali bersekolah.

Sang ayah, Muhammad Fahat, menjelaskan bahwa ia adalah seorang buruh serabutan dan penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. "Saya tidak mampu membayar tunggakan SPP tersebut. Penghasilan saya hanya cukup untuk makan," tuturnya.

Defi juga mengungkapkan bahwa anak-anaknya memiliki prestasi yang membanggakan, termasuk Faeyza yang telah hafal 30 juz Al-Quran. Meskipun mereka seharusnya mengikuti wisuda, ketiga anak tersebut tidak bisa melakukannya karena dikeluarkan dari sekolah.

Kasus ini masih menimbulkan tanda tanya, dan hingga saat ini pihak sekolah belum memberikan klarifikasi terkait pengusiran ketiga siswa tersebut.***

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved