Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Sama-Sama Lulus dari SKSG UI, Kenapa Gelar Doktor Bahlil Disorot Sedangkan Hasto Tidak?

Dalam tiga hari ini, dua politisi top sama-sama meraih gelar doktor di Sekolah Kajian Strategic dan Global (SKSG) Universitas Indonesia. Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadila, meraih gelar doktor pada Rabu, 16 Oktober 2024, sementara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto lulus program doktoral pada Jumat.

Bahlil, yang kini menjadi Menteri ESDM dan bakal kembali masuk kabinet dalam pemerintahannya Presiden Prabowo, menulis disertasi bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Bekerkelanjutan di Indonesia”.

Bahlil mengatakan ia menemukan masyarakat lokal di sekitar tambang belum mendapatkan manfaat dari hilirisasi.

“Memang penelitian saya, hilirisasi itu yang mendapat manfaat paling besar sekarang ini adalah investor dan pemerintah pusat,” kata Bahlil saat memberi kuliah di Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Dalam sidang promosi doktor Bahlil yang menjadi promotor adalah Profesor Chandra Wijaya dan Kopromotor Profesor Teguh Dartanto dan Profesor Athor Subroto. Sedangkan Ketua Sidang akan diampu oleh Ketua Program Studi Kajian Wilayah Jepang UI yang juga menekuni pembangunan berkelanjutan, I Ketut Surajaya.

Sejumlah akademisi akan bertindak sebagai penguji dalam sidang terbuka ini. Mereka yakni Margaretha Hanitha, A. Hanief Saha Ghafur, Didik Junaidi Rachbini, Arif Satria, dan Kosike Mizono.

Dalam paparannya, Bahlil mengatakan dampak ekonomi dari kebijakan hirilisasi nikel telah meningkatkan nilai ekspor yang cukup signifikan. Namun di balik keberhasilan itu, kondisi kesehatan masyarakat daerah justru memprihatinkan. Dalam temuannya, sebesar 54 persen masyarakat di daerah Kabupaten Morowali mengalami gangguan kesehatan infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA.

“Sementara beban tanggung jawab kepada mereka (masyarakat daerah) cukup luar biasa. Kesehatan, lingkungan, jalan-jalan, kemudian sampah, luar biasa sekali,” ujar Bahlil dalam presentasi disertasinya.

I Ketut Surajaya, Ketua Program Studi Kajian Wilayah Jepang UI sekaligus ketua sidang promosi doktor, mengatakan Bahlil Lahadalia dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar doktor dari Universitas Indonesia.

Sementara itu, Hasto menulis disertasi berjudul “Kepemimpinan Strategis Politik, Ideologi, dan Pelembagaan Partai serta Relevansinya terhadap Ketahanan Partai: Studi pada PDI Perjuangan”. Pria kelahiran Yogyakarta ini menyebut disertasinya dimulai dari pemikiran soal perubahan partai setelah lengsernya Presiden kedua RI Soeharto.

"Partai berubah menjadi partai elektoral dan terjadi personalisasi serta bercirikan kompleks industri politik ," kata Hasto membuka disertasi.

Dia memaparkan perubahan partai yang mengedepankan pemilu sebagai akibat pergantian regulasi pemilu dan ketatnya kontestasi politik. Menurutnya, kelembagaan partai penting diperkuat untuk membuat parpol bisa bertahan melawan tantangan zaman.

Hasto dalam disertasi ini diuji empat profesor dari dalam dan luar negeri, yakni Gumilar Rusliwa Somantri, Bambang Shergi Laksmono, Sulistyowati Soewarno, dan Ludger Helms. Sementara itu, Doktor Sidang Terbuka Promosi dipimpin Athor Subroto dan dihadiri promotor Satya Arinanto, Hanief Saha Ghafur, dan Margaretha Hanita.

Ini merupakan gelar doktor kedua Hasto, setelah ia menyelesaikan S3-nya di Universitas Pertahanan.

Bahlil membutuhkan waktu sekitar 1 tahun 8 bulan atau 3 semester untuk bisa mengikuti Sidang Promosi Doktor. Dikutip dari laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi atau pddikti.kemdikbud.go.id, Bahlil menjadi mahasiswa S3 di SKSG UI pada 13 Februari 2023. Umumnya, butuh waktu sekitar 3 tahun atau 6 semester untuk menyelesaikan gelar Doktor.

Cepatnya Bahlil menyelesaikan kuliah S-3 nya ini menjadi sorotan. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago. Ia menilai ada ketidakwajaran dalam pemberian gelar doktor yang diberikan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI kepada Bahlil.

“Saya hanya mau pesan kepada pengelola SKSG dan pihak terkait di UI agar tidak membiasakan yang tidak wajar dan menampilkan yang tidak logis ke publik,” kata Andrinof kepada Tempo melalui pesan singkat pada Jumat, 18 Oktober 2024.

Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, Amelita Lusia mengatakan, Bahlil tercatat sebagai mahasiswa SKSG UI tahun 2022. Ia mendaftar melalui jalur penelitian dalam program Doktor UI.

“Jadi, program doktor di SKSG ada yang by riset , sama seperti di beberapa perguruan tinggi lain,” kata Amelita saat dihubungi, Rabu.

Program pendidikan jalur penelitian tekanan pada kemampuan calon dokter dalam melakukan penelitian ilmiah.

Dengan program ini, Bahlil tidak perlu fokus mengikuti mata kuliah di dalam kelas. Ia bisa memperoleh gelar doktor dengan mengerjakan sebuah penelitian independen. Adapun beban studi Program Doktor UI adalah 48–52 SKS.

Jalur penelitian tersebut diatur dalam Peraturan Rektor UI Nomor 016 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Program Doktor di UI. Pada Pasal 14, Program Doktor dirancang untuk 6 (enam) semester, dan dapat ditempuh sekurang-kurangnya dalam 4 (empat) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester.

“Jadi, mereka mampu menyelesaikannya dalam jangka waktu seperti dimuat dalam Peraturan Rektor itu,” kata Amelita.

Sementara itu, Hasto tidak menjadi sorotan karena ia mengikuti program pendidikan jalur penelitian di Sekolah Kajian Strategic dan Global (SKSG) Universitas Indonesia selama 3 tahun. Lulusnya tidak secepat Bahlil.

Sumber Berita / Artikel Asli : tempo

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved