Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Prabowo Dinilai Bereaksi Soal Fufufafa, Dokter Tifa: Perbuatan Samsul Tidak Bisa Ditoleransi


Pegiat media sosial yang juga seorang dokter, dr Tifauzia Tyassuma, angkat bicara mengenai polemik penghinaan yang mengarah kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan anaknya.

Menyinggung Fufufafa, Tifa menegaskan bahwa tindakan penghinaan terhadap seorang pemimpin negara tidak bisa diterima.

Seperti diketahui, Pengamat Telematika, Roy Suryo, dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa pemilik akun Kaskus Fufufafa itu tidak lain adalah Gibran Rakabuming Raka.

"Penghinaan tidak bisa ditoleransi," ujar Tifa dalam keterangannya di aplikasi X @DokterTifa, Jumat (11/10/2024).

Ia juga menekankan bahwa penghinaan merupakan perbuatan tercela yang tidak boleh dilakukan oleh siapapun, terlebih oleh pejabat negara.

"Apalagi menghina seorang Pemimpin. Saya setuju dengan Pak Prabowo. Penghinaan termasuk perbuatan tercela," cetusnya.

Menurutnya, etika dan moral harus selalu dijunjung tinggi dalam setiap tindakan. Apalagi mencela seorang pejabat publik.

"Tidak ada satupun Pejabat yang dibolehkan melakukan perbuatan tercela. Apalagi, menghina Pemimpin negara," Tifa menuturkan.

Tifauzia juga menyoroti situasi yang melibatkan anak Prabowo. Dia menegaskan bahwa penghinaan terhadap anak Prabowo, yang dinilainya sebagai sosok yang baik, santun, cerdas, dan berprestasi, merupakan hal yang tidak pantas.

"Apalagi menghina anak satu-satunya, yang baik, santun, cerdas dan berprestasi, yang tidak punya salah apapun kepada orang yang menghinanya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Indonesia terpilih, Prabowo Subianto sangat menyayangkan tumbuh suburnya budaya caci maki sesama anak bangsa.

Terutama terhadap pemimpin. Menteri Pertahanan itu menegaskan bahwa caci maki bukan budaya Indonesia.

Hal ini diungkapkan Prabowo saat memberikan sambutan dan arahan dalam pembukaan 'Forum Sinergitas Legislator PKB' di Jakarta pada Kamis (10/10/2024).

"Kesulitan kekurangan kita akui, kita atasi bersama, kita koreksi, tapi bangsa yang besar janganlah mempunyai adat, mempunyai kebiasaan caci maki, caci maki antara kawan, caci maki dengan pemimpin," kata Prabowo.

Prabowo melanjutkan bahwa caci maki tidak dibenarkan dalam agama manapun. Menurutnya, budaya Indonesia adalah budaya sopan santun.

Ia menegaskan akan berbuat yang terbaik untuk masa depan Indonesia.

"Caci maki itu saya kira tidak baik, itu bukan ajaran agama kita. Itu bukan ajaran agama-agama lain pun. Kritik dengan baik, koreksi dengan baik. Saudara-saudara sekalian, dan akan terbukti tidak lama pasti semua yang berbuat tidak baik akan kelihatan. Dan kita harus berani koreksi diri," tegasnya.

Ketua Umum Partai Gerindra itu menegaskan, segelintir orang yang suka mencaci maki sudah tertutup hatinya.

Oleh karena itu ia meminta kesadaran seluruh rakyat Indonesia untuk saling bahu membahu, bersatu, berkontribusi membangun bangsa.

“Ada segelintir orang yang punya budaya caci maki, jelek-jelekin, cari masalah. Padahal, saya percaya mereka ini mungkin sudah ditutup hatinya, ditutup matanya. Saya tidak paham mereka itu," tandasnya seperti dikutip dari fajar

Psikolog Forensik: Bahaya Kita Punya Wapres seperti Itu

Akun Kaskus kontroversial Fufufafa masih terus menjadi perbincangan. Akun tersebut bahkan semakin meresahkan ketika dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui sebelumnya, tak sedikit publik yang menduga Fufufafa adalah wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Selain menghina Prabowo Subianto dan keluarga, Fufufafa juga dikenal cabul lantaran melecehkan para selebriti. Akun tersbeut terkait dengan situs dewasa dan terlarang.

Soal Fufufafa yang diduga keranjingan situs dewasa, Psikolog Forensik Reza Indragiri mengaku cukup khawatir jika Gibran memang Fufufafa.

Pasalnya Fufufafa yang diduga keranjingan situs bisa saja punya masalah di bagian otaknya. Hal ini yang bisa saja berpengaruh pada pengambilan kebijakan.

"Studinya mengerikan ini enggak mendramatisasi, ketika otak manusia kecanduan pornografi itu akan berpengaruh pada otak depannya, tapi otak depan fungsinya untuk fungsi eksekutif," ujar Reza seperti dikutip dari kanal YouTube Diskursus Net, Jumat (20/9/2024).

Fungsi eksekutif otak depan sendiri menurtu Reza memengaruhi orang berlogika, menyoroti persoalan, menciptakan penyelesaian, dan membuat keputusan.

"Sekarang bayangkan kalau wakil presiden kita volume otak depan sudah menyusut, sehingga kecakapan berpikir terganggu mengambil keputusan rentan jadi eror maka nasib kita bakal sengsara nggak sih," kata Reza.

"Jadi kehidupan kita ini berisiko di ujung tanduk kalau wapres kita semacam itu untung," imbuhnya.

Menurut Reza, meskipun masih ada presiden posisi wakil presiden bisa sama berpengaruhnya. Apalagi mengingat Prabowo Subianto yang sudah berumur.

"Tapi tanpa mengurangi hormat, Pak prabowo kan usianya lanjut, kita berharap sehat dan panjang umur, tapi dengan penuh empati lihat Pak Prabowo usia lanjut kalau pak presiden berhalangan wapres yang maju," ujar Reza.

"No option kita punya wapres seperti itu yang bisa berbahaya kalau ambil keputusan," tandasnya.***

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved