Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 01, Suswono, menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang menimbulkan polemik.
Diketahui, Suswono membuat pernyataan yang bernada candaan terkait saran agar janda kaya menikahi pemuda pengangguran. Pernyataan kontroversial yang ia sampaikan pada Sabtu, 26 Oktober 2024 itu pun menuai beragam tanggapan dari publik.
“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu, saya meminta maaf sekaligus mencabut pernyataan tersebut,” papar Suswono, sebagaimana dikutip dari laman RRI.co.id.
Suswono menjelaskan bahwa candaannya tersebut sebenarnya merespons celetukan salah satu warga dalam sebuah acara sosialisasi. Namun, ia mengakui bahwa candaan itu disalahpahami dan menimbulkan kesan yang kurang baik.
“Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda. Apalagi, menyinggung manusia agung sepanjang zaman, Rasulullah SAW, yang menjadi teladan dalam setiap kehidupan saya,” lanjutnya.
Sebagai mantan Menteri Pertanian periode 2009-2014, Suswono mengakui bahwa candaan tersebut tidak bijaksana, walaupun disampaikan dalam konteks program kesejahteraan.
“Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya. Guyonan tersebut, kendati dimaksudkan untuk menyampaikan kepedulian kepada anak yatim dan para janda serta pemuda di Jakarta, jelas tidak pada tempatnya,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Pak Sus ini pun menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak ada kaitannya dengan program RIDO (Rencana Inovasi dan Dominasi Optimal).
Ke depannya, Suswono berkomitmen untuk lebih berhati-hati dalam berkomunikasi agar terhindar dari kesalahpahaman serupa.
Sayangnya, permintaan maaf Suswono yang juga telah diunggah di akun Instagram pribadinya, @pak_suswono, ini masih memicu amarah warganet. Bahkan kolom komentar postingan Suswono ramai berisi kecaman.
“Jaga mulutmu pak. Kamu belum jadi apa-apa mulut udah sembarangan,” tulis warganet.
“Belajar yang pinter ya adik-adik, biar gedenya gak kayak Suswono,” tulis lainnya.
“Enaknya jadi warga Indonesia. Tinggal minta maaf lalu udah, selesai. Kalo emang merasa bersalah, mundur dong dari pencalonan,” tandas lainnya.(*)