Prabowo Subianto meminta agar menteri dan pejabat eselon 1 menggunakan mobil Maung Pindad dan tidak lagi menggunakan mobil impor.
Pengamat politik Rocky Gerung pun menilai perbedaan antara mobil Maung Pindad dan Esemka yang pernah digembar-gemborkan oleh Jokowi.
Prabowo menekankan pentingnya penggunaan produk buatan lokal sebagai kendaraan dinas, yakni mobil Maung Pindad.
Meskipun selama 10 tahun masa pemerintahan Jokowi, ide untuk menggunakan produk lokal sebagai kendaraan dinas sudah mulai digaungkan, Esemka—merek mobil buatan lokal yang dijanjikan Jokowi—tidak kunjung terealisasi.
Rocky Gerung menyampaikan perbandingan antara mobil Maung Pindad yang dipopulerkan Prabowo dan Esemka yang dijanjikan oleh Jokowi.
"Ya mungkin kalau dibandingkan orang akan tanya, apa beda antara Esemka dan Garuda Maung ini," ujarnya.
Ia menambahkan, "Ya orang akan bilang, ya mobil Garuda Maung ini tahan peluru, kira-kira begitu kalau presiden kan. Kalau Esemka itu tahan malu."
Dalam kesempatan yang sama, Deddy Sitorus dari PDIP berpendapat bahwa mobil Maung Pindad merupakan tamparan bagi Jokowi.
Prabowo dinilai berhasil mewujudkan mobil produk dalam negeri yang digunakan oleh presiden, sementara pengembangan Esemka hanya menjadi wacana yang tidak pernah terwujud hingga kini.
"Nah kalau saya pribadi lagi nih saya melihat, tamparan paling keras Pak Prabowo itu adalah ketika dia datang ke DPR berkali-kali dengan mobil yang diproduksi oleh Pindad," ujarnya.
"Itu sangat kolosal," tutupnya.(*)
