Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Jadi Polemik, Pakar Buka Suara Soal Praktik di Balik Gelar HC Untuk Raffi Ahmad

 

Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Edi Subkhan, mewanti-wanti soal dugaan praktik curang di balik pemberian gelar kehormatan atau honoris causa dari sebuah institusi pendidikan tinggi.
Hal itu merespons polemik terkait selebritas Raffi Ahmad yang baru mendapat gelar doktor honoris causa (HC) dari kampus yang dikritisi warganet karena diduga tak kredibel.

Edi mengungkap beberapa praktik oknum yang mengatasnamakan institusi pendidikan seringkali menyasar sejumlah pihak dengan maksud untuk mendapatkan timbal balik dalam ranah politik atau ekonomi.

"Sebagaimana kalau kita bisa lihat, beberapa kasus penghargaan doctor honoris causa di kampus-kampus di dalam negeri juga ada timbal balik secara ekonomi secara politik untuk kampus yang diberikan oleh pihak yang diberikan gelar doktor kehormatan itu," ungkap Edi saat diwawancara CNNIndonesia TV, Kamis (3/10).

Menurut Edi, sebagai selebritis, Raffi sebetulnya tak perlu gelar doktor kehormatan atau honoris causa. Sebab, kata dia, di dalam dunia hiburan yang digeluti Raffi tak mementingkan soal gelar akademis.

"Kalau kita lihat orang yang berkecimpung di dalam dunia hiburan seperti Raffi Ahmad sebenarnya enggak perlu itu [gelar akademis]. Untuk rekan-rekan yang di dunia hiburan, kita sudah bisa menyatakan dia punya prestasi yang luar biasa tanpa harus menerima penghargaan doktor honoris causa," tutur Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan & Psikologi Unnes tersebut.

"Justru dengan dia (Raffi Ahmad) menerima penghargaan doktor honoris causa, jadi punya potensi untuk downgrade quality. Citra baik yang sudah dipegang jadi turun," sambung Edi.

Lain halnya, bila Raffi ingin terjun ke dunia politik yang mementingkan citra positif untuk meraih simpati publik atau mengangkat derajat.

"Contoh dalam pemilihan anggota legislatif, gelar barangkali digunakan untuk meraih validasi dan simpati dari masyarakat," kata Edi.

Sebelumnya, Raffi mendapatkan gelar HC dalam bidang Event Management dan Global Digital Development dari kampus Universal Institute of Professional Management (UIPM). Gelar akademis itu dianugerahkan pihak UIPM kepada Raffi dalam sebuah seremoni di Thailand beberapa waktu lalu.

Namun, kabar penganugerahan itu dipandang miring oleh warganet, bahkan mereka mempertanyakan kredibilitas kampus UIPM tersebut. Merespons sindiran atau serangan warganet, UIPM menegaskan lembaga tersebut terdaftar dan diakui.

Merespons polemik itu, menurut Edi bahwa pengecekan akreditasi kampus luar negeri untuk pemberian gelar doktor kehormatan atau HC itu sudah di luar wilayah kewenangan Kemendikbudristek RI, apalagi bila disebut kampus itu terdaftar di luar negeri.

"Untuk keperluan mengecek apakah sebuah kampus luar negeri punya kredibilitas sehingga berhak memberikan gelar HC, Kementerian Pendidikan tidak punya kewenangan sejauh itu," kata Edi.

Namun menurut Edi, kasus yang perlu disorot justru tentang pemberian gelar bergengsi ini dari institusi dalam negeri.

"Ini menjadi pengingat bagaimana kita bisa mempertahankan muruah akademik itu sendiri. Ini menjadi batas dan aturan supaya orang berhati-hati agar tidak mudah tergiur menerima berbagai tawaran seperti gelar honoris causa," katanya.

Sebagai pengingat kepada publik, Edi membeberkan syarat kredibilitas lembaga yang dapat memberikan gelar honoris causa yang diatur dalam PP 42/1980, salah satunya yakni lembaga institusi atau kampus harus memiliki akreditasi minimal A.

Sebelumnya, Deputy Legal Affairs UIPM Helena Pattirane menjelaskan bahwa lembaganya terdaftar dan diakui.

"Keberadaan UIPM dalam menjalankan Pendidikan Tinggi dengan format Pendidikan Tinggi Distance Education ( Pendidikan Jarak Jauh) dan menggunakan system pendidikan Full 100 % Online Learning, Virtual Campus atau Non Real Campus secara Jelas dan dipublikasikan baik di website resmiUIPM," ujar Helena dalam surat bertanggal 30 September 2024 tersebut.

Helena menyatakan UIPM beroperasi sepenuhnya daring dan tersebar di berbagai negara. Helena mengakui bahwa alamat UIPM di Thailand "bukan kampus, sebab UIPM murni 100% Online Learning" . Mereka juga mengklaim sudah melakukan wisuda pada 24 Agustus 2024.

Sementara itu, belum ada keterangan resmi dari Raffi Ahmad terkait hal tersebut seperti dikutip dari CNN Indonesia

 WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Buntut pemberian gelar doktor kehormatan atau Doktor Honoris Causa dari Universal Institute of Professional Management (UIPM) di Thailand kepada artis Raffi Ahmad, memancing rasa penasaran WNI yang berdomisili di Negeri Gajah Putih.

Suami Nagita Slavina itu memperoleh gelar doktor kehormatan dari Profesor Kanoksak Likitpriwan selaku Presiden UIPM Thailand.

Seorang WNI yang tinggal di Bangkok melalui akun X @ibrahimniar mengaku penasaran dengan kampus UIPM Thailand yang tiba-tiba memberikan gelar doktor kehormatan kepada bapak dari Rafathar dan Rayyanza atau Cipung tersebut.

“Sebagai warga +62 yang tinggal di Bangkok, penasaran sama kampus yang kasih Doctor Honoris Causanya aa @RaffiAhmadLagi. Ini guide line cara menuju kampusnya dari halte bus Ratchatewi. Naik bus biru no 29. Turun di halte Grand Miracle Hotel,” tulis akun @ibrahimniar dengan memperlihatkan foto lokasi bus di Bangkok, ibu kota Thailand.

Setibanya di lokasi alamat kampus, warganet tersebut mengaku hanya melihat gedung hotel dan apartemen.

“Taraaaa~ sampailah di Vibharadi-Rangsit 64, Yeak 3. Yang ternyata… Hotel. Sampe masuk dan tanya ke resepsionis terkait kebenaran alamat di website UIPM. Ternyata bukan kampus,” sambungnya.

“Jadi yang bener office kampusnya ada di Bangkok atau Bekasi atau Russia atau US atau semuanya a @RaffiAhmadLagi? Hunian Apartemen + Hotel. Jadi kampusnya sebelah mana?” demikian tulis pemilik akun X @ibrahimniar.

Diketahui Raffi Ahmad turut membagikan momen pemberian gelar doktor kehormatan melalui akun Instagram pribadinya pada Jumat (27/9).***

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved