Kabarnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih Prabowo Subianto akan kembali menggelar pertemuan, hari ini. Kali ini lokasi pertemuan di Solo, Jawa Tengah.
Banyak yang menduga-duga pertemuan ini lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Plataran Senayan, Jakarta, belum lama ini. Mungkinkah terkait isu keretakan Prabowo-Gibran usai kehebohan Fufufafa?
Gibran membenarkan soal pertemuan tersebut. Terkait agenda rencana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto itu, Gibran tak menjawabnya dengan gamblang.
Dia meminta publik untuk menunggu. Gibran pun menyatakan akan menjemput Prabowo di bandara. "Agendanya, saya jemput dulu beliau (Prabowo) di airport ya. Habis itu tunggu saja, tak mulih Solo sik (aku pulang ke Solo dulu)," ujar dia di Kabupaten Boyolali, Minggu (13/10/2024).
Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo menggelar pertemuan tertutup di Plataran Senayan, Jakarta, Selasa (8/10/2024) malam. Analis komunikasi politik Emrus Sihombing melihat pertemuan ini bukan suatu yang direncanakan dengan matang. Hal itu merujuk pada respons singkat Mensesneg Pratikno yang menyebut agenda pertemuan membahas soal keberlanjutan program pemerintah.
"Kalau sudah direncanakan Pratikno tidak akan beri jawaban singkat, berarti dari sudut komunikasi pertemuan ini boleh dikatakan tidak direncanakan atau tiba-tiba," ujarnya dalam pesan suara yang diterima Inilah.com, Jakarta, Rabu (8/10/2024) malam.
Menurut dia, tentu ada hal mendadak yang menyebabkan teragendakannya pertemuan tertutup tersebut. Emrus meyakini pertemuan itu membicarakan dinamika politik jelang suksesi kepemimpinan.
"Saya melihat perbincangan di ruang publik, banyak suara kritis mulai dari pelaksanaan pemerintahan hingga isu fufufafa. Ini menggelinding terus, bisa saja pembicaraan mereka terkait dinamika di ruang publik itu," tuturnya.
Sindiran Prabowo
Prabowo sempat menyinggung segala bentuk kritikan negatif atau hinaan di media sosial. Hal ini seakan menyindir pemilik akun Kaskus Fufufafa atas cacian yang dilontarkan kepadanya melalui dalam unggahannya.
Dia menyebut hinaan yang diungkapkan melalui akun media sosial tersebut tidak mencerminkan masyarakat Indonesia.
“Bangsa yang besar jangan mempunyai adat, mempunyai kebiasaan caci maki,” kata Prabowo dalam pidatonya di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Legislatif Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (11/10/2024).
Prabowo menyebut kebiasaan mencaci maki bukan sikap yang baik. Apalagi, sikap tersebut tidak pernah diajarkan dalam agama apapun.
“Caci maki antara kawan, caci maki dengan pemimpin, caci maki itu saya kira tidak baik. Itu bukan ajaran agama kita, itu bukan ajaran agama-agama lain pun saudara-saudara sekalian,” ujarnya.
Tak henti sampai di situ, Prabowo juga kembali menyindir pihak yang mencela banyak pihak termasuk pemimpin bangsa. Dia mengeklaim pemimpin yang kerap mengujarkan kebencian tidak akan disukai oleh rakyat.
“Rakyat kita tidak suka mereka-mereka yang bicaranya kasar. Pribadi kita bukan pribadi seperti itu. Jangan bawa budaya-budaya dari mana,” ucapnya.
Menurut Menteri Pertahanan ini, caci maki yang dilontarkan melalui akun sosial media dinilai tidak mencerminkan pribadi sebagai orang Indonesia. Ia pun mewanti-wanti jika suatu saat akan terbongkar siapa dibalik pemilik akun yang menyebarkan caci maki.
“Bangsa Indonesia adalah bangsa yang penuh sopan santun saudara-saudara sekalian. Kritik dengan baik, koreksi dengan baik saudara-saudara sekalian,” tuturnya.
“Dan akan terbukti tidak lama pasti semua yang berbuat yang tidak baik akan kelihatan dan akan ketahuan,” ungkap Prabowo.
Akun Fufufafa Milik Gibran?
Akun Kaskus bernama Fufufafa viral setelah menjadi perbincangan hangat di platform X (dulu Twitter). Tak tanggung-tanggung, hal tersebut bahkan memunculkan tagar “#Fufufafa” yang trending sampai berhari-hari.
Awalnya, sejumlah pemilik akun X memposting tangkapan layar yang memperlihatkan jejak digital akun Kaskus Fufufafa.
Akun tersebut disorot karena unggahan-unggahannya secara tak beretika menyerang beberapa tokoh tanpa dilengkapi data-data yang kuat di ruang digital.
Beberapa di antaranya yang ditampilkan adalah postingan akun Fufufafa ketika menyerang dan mencela Prabowo bersama keluarganya.
Akun itu bahkan secara terang-terangan kerap melontarkan kata-kata kasar dan tak senonoh dalam postingannya.
Salah satu contoh tanggapan Fufufafa yang menyerang Prabowo ditemukan ketika pemilik akun itu memposting ulang sebuah artikel yang mengulas keputusan Prabowo karena tidak mengambil uang pensiun TNI sejak 1998.
Akun tersebut berkomentar dengan sinis. "Ternyata pecatan dapat pensiun juga," ucap akun Fufufafa.
Sasaran akun Fufufafa itu ternyata bukan hanya Prabowo dan keluarga. Pada unggahan lain, akun itu juga diketahui beberapa kali menyinggung politisi Tanah Air, termasuk Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan keluarganya.
Contohnya, akun tersebut kedapatan menghina keluarga SBY ketika mengkritik sosok Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam tanggapan untuk sebuah artikel berisi pesan Ani Yudhoyono kepada anak sulungnya, akun Fufufafa menyebut jika AHY hanyalah anak ingusan. "Anak ingusan ditampol 500m," tulis akun tersebut.
Menariknya lagi, akun Fufufafa juga kedapatan melontarkan ucapan bernada pelecehan kepada sejumlah artis Indonesia. Hal ini diungkap akun X bernama @Kodokodar.
Ia membagikan postingan berisikan kumpulan tangkapan layar mengenai komentar-komentar Fufufafa yang rasanya kurang pantas dan tidak beretika. Contohnya ketika menyebutkan bagian sensitif dari perempuan.
Sementara itu, warganet seakan tak kehabisan akal untuk membuktikan Gibran merupakan pemilik akun Kaskus Fufufafa yang viral belakangan ini.
Kali ini, akun X (Twitter) @YourAnoId_ pada Jumat (13/9/2024) sempat membocorkan nomor telepon yang diduga terkait dengan akun Fufufafa.
Saat warganet lain mencoba mengecek nomor tersebut pada aplikasi pencari pemilik nomor telepon, muncul beragam nama yang disematkan, seperti Gibran Rakabuming Raka, Gibran Walikota Solo, hingga Gibran Rakabuming Bin Jokowi.
Hal ini semakin membuat netizen penasaran dan 'menguliti' sosok di balik akun Fufufafa tersebut, hingga muncul email Chilli Pari yang merupakan perusahaan layanan katering milik Gibran.
Bahkan tak sedikit netizen yang mencoba masuk ke akun Kaskus Fufufafa, dengan menggunakan nomor telepon dan email yang telah dibocorkan tersebut seperti dikutip dari inilah
Psikolog Forensik: Bahaya Kita Punya Wapres seperti Itu
Akun Kaskus kontroversial Fufufafa masih terus menjadi perbincangan. Akun tersebut bahkan semakin meresahkan ketika dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.
Diketahui sebelumnya, tak sedikit publik yang menduga Fufufafa adalah wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.
Selain menghina Prabowo Subianto dan keluarga, Fufufafa juga dikenal cabul lantaran melecehkan para selebriti. Akun tersbeut terkait dengan situs dewasa dan terlarang.
Soal Fufufafa yang diduga keranjingan situs dewasa, Psikolog Forensik Reza Indragiri mengaku cukup khawatir jika Gibran memang Fufufafa.
Pasalnya Fufufafa yang diduga keranjingan situs bisa saja punya masalah di bagian otaknya. Hal ini yang bisa saja berpengaruh pada pengambilan kebijakan.
"Studinya mengerikan ini enggak mendramatisasi, ketika otak manusia kecanduan pornografi itu akan berpengaruh pada otak depannya, tapi otak depan fungsinya untuk fungsi eksekutif," ujar Reza seperti dikutip dari kanal YouTube Diskursus Net, Jumat (20/9/2024).
Fungsi eksekutif otak depan sendiri menurtu Reza memengaruhi orang berlogika, menyoroti persoalan, menciptakan penyelesaian, dan membuat keputusan.
"Sekarang bayangkan kalau wakil presiden kita volume otak depan sudah menyusut, sehingga kecakapan berpikir terganggu mengambil keputusan rentan jadi eror maka nasib kita bakal sengsara nggak sih," kata Reza.
"Jadi kehidupan kita ini berisiko di ujung tanduk kalau wapres kita semacam itu untung," imbuhnya.
Menurut Reza, meskipun masih ada presiden posisi wakil presiden bisa sama berpengaruhnya. Apalagi mengingat Prabowo Subianto yang sudah berumur.
"Tapi tanpa mengurangi hormat, Pak prabowo kan usianya lanjut, kita berharap sehat dan panjang umur, tapi dengan penuh empati lihat Pak Prabowo usia lanjut kalau pak presiden berhalangan wapres yang maju," ujar Reza.
"No option kita punya wapres seperti itu yang bisa berbahaya kalau ambil keputusan," tandasnya.***