Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Cerita di Balik Golkar Kuasai Delapan Kursi Menteri 'Tukar Guling' dengan Ketua MPR

Golkar menjadi salah satu partai yang banyak menempatkan kadernya duduk di Kabinet Merah Putih. Total ada delapan kursi menteri di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang didapat Golkar.

Perolehan ini tidak lepas dari politik 'tukar guling' yang dilakukan Ketua Umum Golkar Bahlil Bahlil Lahadalia. Yang dimaksud di sini adalah Golkar melepas bursa kursi Ketua MPR kepada Partai Gerindra.

Dikutip dari Antara, Bahlil menjelaskan, pertukaran jatah kursi hingga lobi-lobi untuk mendapatkan delapan kursi menteri itu tak lepas dari peran mantan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Advertisement

Menurutnya pemberian jatah kursi Ketua MPR dari Partai Golkar ke Gerindra hingga dijabat oleh Ahmad Muzani, telah melalui suatu konsensus.

"Nah karena sudah terjadi, saya buka semuanya saja," kata Bahlil di Kantor DPP Partai Golkar, Senin lalu.

Advertisement

Semula, dia mengungkapkan, bahwa Golkar hanya diproyeksikan mendapatkan lima kursi menteri dalam kabinet. Awalnya lima jatah menteri itu termasuk dirinya yang menjabat sebagai ketua umum partai, tetapi dia menolak kesepakatan tersebut.

"Kalau saya jadi Ketum Golkar kemudian jadi menteri mengambil jatah Ketum Golkar, berarti saya tidak memboboti Golkar, tapi saya kemudian mengurangi jatah Golkar. Saya wnggak mau," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu.

Kemudian, lanjut dia, kursi menteri yang akan didapat oleh Partai Golkar disepakati berjumlah enam kursi.

Selain itu, dia mengatakan bahwa mantan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun tetap dipertahankan untuk menjadi menteri karena memiliki kualitas yang luar biasa, sehingga kursi menteri bertambah menjadi tujuh.

Dan yang terakhir, menurutnya kursi Ketua MPR pun ditukar hingga menjadi jatah Partai Gerindra yang ia sebut sebagai partai sahabat. Dengan begitu, menurutnya jumlah menteri yang menjadi jatah bagi partai Golkar berjumlah delapan menteri.

"Alhamdulillah jadi menjadi delapan. Jadi ini adalah sebuah kesempatan yang baik untuk kita mengabdi kepada pemerintahan," kata dia.

Sementara itu, politikus Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono mengatakan bahwa partainya mendapatkan jatah delapan kursi menteri di Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden Prabowo Subianto karena lobi-lobi politik yang dilakukan Bahlil.

"Pak Bahlil dengan kemampuan beliau melakukan lobi berhasil meyakinkan para mitra-mitra koalisi dan khususnya Presiden untuk menempatkan kader-kader Golkar dengan jumlah yang cukup signifikan," kata Dave di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/10) seperti dikutip dari merdeka

Diketahui, delapan kader Partai Golkar yang duduk sebagai menteri dalam Kabinet Merah Putih, yakni:

  1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
  2. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
  3. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia
  4. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid
  5. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nusron Wahid
  6. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji
  7. Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Maman Abdurahman
  8. Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariotedjo

 Sebut Kursi MPR Tukar Guling, Bahlil Seperti Parasit

Bahlil Lahadalia kembali membuat gaduh publik lantaran menyebut ada proses tukar guling dalam penunjukan Ketua MPR RI yang kini diduduki Ahmad Muzani.

Dikatakan Bahlil, Golkar yang sebelumnya menduduki kursi pimpinan MPR kini memberikan kepada Gerindra karena sebagai pemenang di Pilpres 2024. Bahlil lantas menyinggung 'jatah' kursi Ketua MPR itu dengan posisi Golkar yang mendapat 8 kursi kementerian.

Merespons polemik ini, Direktur Eksekutif Advokasi Indonesia Raya, Fadli Rumakefing mengaku sudah memprediksi Bahlil akan membuat gaduh pemerintahan 2024-2029.

"Dari awal kami sudah mewanti-wanti dan memberi masukan bahwa orang seperti Bahlil ini perlu didiagnosa. Bahlil ini hanya memikirkan kepentingan kelompok dan pribadi, bukan mementingkan rakyat dan bangsa Indonesia," kritik Fadli, Rabu, 23 Oktober 2024.

Narasi Bahlil ini sama sekali tidak mencirikan sikap kebangsaan dan kenegarawanan sebagai seorang politisi dan juga ketua umum partai.

"Bahlil harusnya lebih mengedepankan kepentingan rakyat di atas segala-segalanya. Bukan malah menjadi parasit yang merusak negara," tandasnya.

Berkaitan dengan tudingan tukar guling kursi Ketua MPR, Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad memastikan penunjukan Ahmad Muzani dilakukan melalui mekanisme musyawarah mufakat yang disetujui seluruh fraksi.

"Waktu itu sebagai partai koalisi ada keinginan Golkar untuk menduduki kursi pimpinan MPR. Tapi setelah musyawarah mufakat, akhirnya itu dijatuhkan kepada Pak Muzani dan Partai Gerindra," kata Dasco.***

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved