Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, menyatakan turut bersedih atas penetapan Thomas Trikasih Lembong, atau Tom Lembong, sebagai tersangka dalam kasus impor gula periode 2015-2016.
"Ya, saya turut bersedih sebenarnya," ujar Cak Imin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Mantan pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024 tersebut berharap Tom Lembong diberi kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi kasus ini.
"Semoga Pak Tom sabar, mudah-mudahan kuat," tambahnya.
Tom Lembong, yang sebelumnya merupakan Co-Kapten Tim Nasional Anies-Muhaimin (AMIN) pada Pilpres 2024, telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) atas dugaan korupsi dalam kebijakan impor gula pada tahun 2015-2016. Pengumuman tersangka ini dilakukan Kejagung pada Selasa (29/10/2024).
Selain Tom Lembong, Kejagung juga menetapkan CS, Direktur Pengembangan Bisnis PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), sebagai tersangka dalam kasus yang sama.
Akibat penyalahgunaan wewenang dalam kebijakan impor tersebut, Kejagung memperkirakan kerugian negara yang ditimbulkan mencapai Rp400 miliar.
Tom terlihat dibawa oleh petugas Kejagung dengan tangan diborgol dan mengenakan rompi tahanan berwarna pink. Saat berhadapan dengan media, ia menampilkan ekspresi penuh senyuman.
Saat ditanya terkait kemungkinan adanya politisasi di balik penetapannya sebagai tersangka, Tom hanya mengungkapkan bahwa ia menyerahkan seluruh proses kepada Tuhan.
"Saya serahkan semua kepada Allah Tuhan yang Maha Kuasa," ungkap Tom di Kantor Kejagung, Jakarta, Selasa.
Anies Beri Semangat kepada Tom
Selain Cak Imin, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyatakan keterkejutannya mendengar kabar penetapan Tom Lembong sebagai tersangka. "Kabar ini amat-amat mengejutkan," kata Anies melalui akun pribadinya di X, @aniesbaswedan, pada Rabu (30/10/2024).
Anies mengaku telah lama bersahabat dengan Tom dan menyatakan bahwa Tom adalah sosok dengan integritas tinggi yang mengutamakan kepentingan publik serta memperjuangkan nasib kelas menengah.
"Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko. Karena itu, selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan, ia disegani, baik di lingkup domestik maupun internasional," ujar Anies.
Walaupun berita ini mengejutkan, Anies menekankan pentingnya menghormati proses hukum yang tengah berlangsung. Ia menyatakan keyakinannya bahwa aparat penegak hukum akan menjalankan proses peradilan dengan transparansi dan keadilan.
Anies menegaskan bahwa ia tetap mempercayai Tom dan memberikan dukungan penuh kepadanya. Ia berharap kasus ini tidak akan menghentikan sahabatnya dari rasa cintanya terhadap Indonesia.
"Tom, jangan berhenti mencintai Indonesia dan rakyatnya, seperti yang telah dijalani dan dibuktikan selama ini. I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," pungkas Anies.(*)