Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution merespons rivalnya, Edy Rahmayadi, yang mencap dirinya melukai PDIP.
Bobby merupakan eks kader PDIP. Namun, ia tak dianggap lagi karena dinilai berkhianat terhadap PDIP di momen Pilpres 2024. Bobby memilih mendukung Prabowo-Gibran. Padahal PDIP mengusung Ganjar-Mahfud.
“Ya kalau ini (melukai), ya kan dibilang saya ngelukain ya, harusnya bisa ngajarin cara gimana gak ngelukain,” kata Bobby usai berdiskusi dengan kelompok petani di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Karo, pada Sabtu (12/10).
Edy memang sempat menyindir Bobby sebagai anak harimau yang dipelihara oleh PDIP.
Sebab untuk maju Pilgub Sumut, Bobby memilih menjadi kader Gerindra.
“Siapa yang membesarkan Bobby? PDI Perjuangan, PDI Perjuangan ini memelihara harimau yang pada akhirnya diterkam harimau sendiri,” kata Edy.
“Pada saat itu yang untung siapa? Saya. Saya dipanggil Pak Hasto. Rupanya perintah ibu (Ketum PDIP Megawati). Ditanya, mau jadi gubernur? (Saya jawab) tidak ada partai, saya,” kata dia seperti dikutip dari kumparan
Hasto ke Edy Rahmayadi: Spesialis Menggantikan Mulyono dan Keluarganya
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto berbicara soal sosok Calon Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Dia lalu menyampaikan bahwa Edy adalah spesialis pengganti Mulyono dan keluarganya.
Hal tersebut disampaikan Hasto saat Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) Pemenangan Pilkada Serentak 2024 PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan, Minggu (6/10/2024). Acara tersebut turut dihadiri Edy Rahmayadi, calon wakilnya Hasan Basri Sagala, Yasonna Laoly dan sejumlah kader PDIP lainnya.
Awalnya Hasto menyinggung soal Edy yang dulu menjabat sebagai Pangkostrad. Hasto mengatakan bahwa Edy menjadi Pangkostrad menggantikan Jenderal TNI (Purn) Mulyono.
"Beliau ini menjadi Pangkostrad AD. Beliau menjadi Pangkostrad itu menggantikan Letnan Jenderal TNI Mulyono, betul pak?. Ini biodata, kalau nggak percaya silakan lihat di google. Jadi, spesialis menggantikan Mulyono dan keluarganya," kata Hasto.
Hasto lalu memuji Edy Rahmayadi dengan mengatakan bahwa Edy adalah prajurit hebat selama betugas di TNI. Dia juga menyebutkan bahwa Edy juga adalah sosok pemimpin yang berkarir dari bawah. Hasto lalu menyinggung soal pemimpin yang mengambil jalur instan dengan berkarir dari atas.
"Bapak Calon Gubernur kita Letnan TNI Purn Edy Rahmayadi, beliau ini sosok pemimpin yang digembleng dari bawah karena kecenderungan ada pemimpin yang maunya dari atas. Beliau adalah prajurit sejati, infanteri. Infanteri ini pasukan terdepan. Jadi, kalau berperang infanteri ini tercepat, bukan bapaknya yang di depan," pungkasnya.***