Putra putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno hadir dalam silaturahmi Kebangsaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/9).
Hadir dalam kesempatan itu seperti Megawati Soekarnoputri, Guruh Soekarnoputra, dan Sukmawati Soekarnoputri.
Dalam kesempatan itu, keluarga besar Bung Karno menyatakan tidak akan menuntut secara hukum atas sikap negara yang menuduh Presiden pertama RI itu mengkhianati bangsa.
"Kami sekeluarga telah bersepakat tidak akan mempersoalkan, apalagi menuntut ketidakadilan di muka hukum terhadap apa yang pernah dialami Bung Karno tersebut pada saat ini," kata Guntur, dilansir jpnn, Senin.
MPR dalam Silaturahmi Kebangsaan juga menyerahkan surat yang menganulir TAP MPRS Nomor XXXIII Tahun 1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara. Satu di antara ketentuan dalam TAP MPRS Nomor XXXIII Tahun 1967 ialah soal tuduhan terhadap Bung Karno membuat kebijakan yang mengkhianati negara.
Menurut Guntur, keluarga besar dan rakyat Indonesia yang mencintai Bung Karno menginginkan nama Putra Sang Fajar bisa direhabilitasi atas kuduhan sebagai seorang pengkhianat bangsa.
"Lebih penting dari itu semua adalah bagi kepentingan pembangunan mental dan karakter bangsa khususnya bagi generasi penerus bangsa ini," ujar Mas To, sapaan Guntur Soekarnoputra.
Guntur mengatakan Bung Karno di dalam menerima pengangkatan MPRS sebagai presiden seumur hidup sudah menjelaskan secara tegas pada sidang yang berikutnya, keputusan itu harus ditinjau kembali.
"Jadi, yang tidak dapat kami terima itu alasan pemberhentian Presiden Soekarno karena dituduh melakukan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara dengan memberikan dukungan terhadap pengkhianatan dan pemberontakan G30SPKI pada 1965 yang lalu," ujar Guntur seperti dikutip dari fajar
Guntur menyampaikan yang terpenting adalah persatuan nasional bangsa Indonesia sebagai suatu syarat membangun kejayaan negeri Indonesia, rakyat tercinta sebagai suatu negara sosialis modern.
"Sekali lagi negara sosialis modern namun yang religius dan berketuhanan Yang Maha Esa," jelas Guntur.
Atas nama keluarga besar dan rakyat yang mencintai Bung Karno, Guntur mengucapkan terima kasih kepada pimpinan MPR RI, Menteri Hukum dan HAM, dan semua pihak yang telah mendukung acara ini.
Kegiatan ini mendudukkan keberadaan Bung Karno kembali kepada tempat yang sudah seharusnya, yakni sebagai seorang Bapak Bangsa yang menjadi pejuang kemerdekaan Indonesia, penggali Pancasila, serta seorang tokoh dunia.
"Yang berkeinginan dunia kembali yang sepanjang hidupnya telah berjuang untuk pentingan rakyat, bangsa, dan negaranya, serta tidak pernah cacat hukum apalagi mengkhianati bangsa dan negaranya sendiri. Harap catat tidak pernah cacat hukum apalagi mengkhianati bangsa dan negaranya sendiri," jelas Guntur.***