Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PKS Tidak Menyesal Tinggalkan Anies Baswedan

 

Sikap politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024 sudah mantap. Partai pimpinan Ahmad Syaikhu ini pun tidak menyesal keputusan politiknya membuat Anies Baswedan gagal maju Pilgub Jakarta.

“Kalau PKS ya kita tidak menyesal,” tegas Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Hidayat Nur Wahid di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (3/9).

Sebelum memilih Ridwan Kamil-Suswono, PKS mengklaim telah berupaya mengusung Anies hingga pada akhirnya mengubah haluan.

“Kami sudah mengupayakan maksimal untuk mendukung Pak Anies, kami sudah mengupayakan,” kata politisi senior PKS ini.

Bahkan, ditegaskan HNW, Presiden PKS Ahmad Syaikhu sempat mencari tambahan parpol lain agar tetap mengusung Anies, salah satunya dengan menduetkan bersama Sohibul Iman.

“Sampai Perindo datang dan kami minta untuk dukung, PSI datang," lanjutnya.

Bahkan saat itu, PKS mendapat godaan yang cukup besar dari Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, yakni memasang Sohibul Iman sebagai cagub Jakarta.

"Tawarannya Mas Gibran kan ngeri-ngeri sedap tuh. Apakah Pak Syaikhu tergiur dengan tawaran itu? Kan enggak, justru beliau (Syaikhu) mengajak masyarakat, Gibran dan PSI untuk dukung Aman (Anies-Sohibul Iman),” pungkasnya seperti dikutip dari rmol

Pelan-pelan mulai terkuak alasan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mendukung Anies Baswedan dalam PIlgub Jakarta 2024.

PKS blak-blakan mengaku rugi karena tidak mendapat coattail effect (efek ekor jas) ketika mengusung dan mendukung Anies Baswedan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Mungkin benar, secara kirologi-kirologi. Tapi secara fakta data, yang dapat coattail effect Anies di Pilpres kemarin, bukan PKS. Tapi Nasdem dan PKB, masing-masing mereka naik 10 kursi,” kata politikus PKS Tifatul Sembiring di akun X (Twitterr), Senin (2/9/2024).

Tifatul mengatakan, PKS juga yang pertama mengusung Anies di Pilgub Jakarta 2024 namun mantan Rektor Universitas Paramadina itu tidak memberikan respon dengan menggalang koalisi partai politik.

“Walau demikian, yang pertama, awal sekali mengusung nama Anies di Pilgub DKI, adalah PKS. Sayang, gayung tak besambut,” paparnya.

Kata Tifatul, keputusan di PKS melalui mekasnisme hasil syuro bukan ditentukan satu orang. “Itu keputusan hasil syuro, bukan putusan satu orang. Di PKS mekanismenya bukan instruksi2 ketum. Maaf ini cara ambil kebijakan,” tegas Tifatul.

Kata Tifatul, semua pihak boleh membuat partai politik termasuk Anies Baswedan tetapi tidak memprovokasi saling membenci karena perbedaan dalam pilkada. “Setiap warga negara berhak membuat partai, dijamin oleh konstitusi. Bebas, siapa saja boleh bikin partai. Termasuk pak Anies Baswedan.

Jangan provokasi terus pak. Hanya gara-gara satu dua pilkada, beda pilihan,” ungkapnya. Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Hidayat Nur Wahid buka suara soal wacana mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membuat partai baru.

Dia mengungkapkan pihaknya sempat mengusulkan kepada Anies untuk mendirikan partai politik baru. “Kami sendiri saya pernah sampaikan ke beliau tentang opsi untuk kenapa beliau tidak membuat partai saja begitu,” kata Hidayat di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2024).

Wakil Ketua MPR RI itu pun mengapresiasi Anies juga rencana membentuk partai baru itu terwujud.

Hidayat mendoakan partai yang didirikan Anies bisa sukses. “Kalau kemudian sekarang opsi semakin menguat dan beliau akan mengapresiasi atau merespons, dan saya doakan agar beliau sukses dengan partainya,” ungkap Hidayat.

“Dan kita akan berkolaborasi atau berkompetisi semuanya sesuai dengan aturan demokrasi dan aturan yang disepakati yang ada di Indonesia,” lanjutnya. Pasalnya, kata dia, banyak orang yang mendirikan partai tapi tidak berhasil. Meski demikian, ada juga pihak yang sukses membuat partai baru.

Diberitakan sebelumnya, Anies mengungkapkan rencananya yang ingin membuat parpol. Rencana itu muncul setelah dirinya gagal maju di Pilgub Jakarta 2024.

Dia mengaku ada yang mengusulkan agar dirinya membuat partai yang tidak tersandera oleh kekuasaan.

“Kemudian ada yang usul supaya saya masuk partai atau bikin partai politik. Nah, begini kalau masuk partai, pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan,” kata Anies melalui akun YouTube-nya, Jumat (30/8/2024). Dia menyebut akan mempertimbangkan untuk membentuk partai.

Menurutnya, mendirikan partai dapat menjadi salah satu cara untuk menciptakan demokrasi yang sehat. “Dan itu menjadi sebuah kekuatan diperlukan menjadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh. Kota lihat sama-sama ke depan,” ujar Anies.***

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved