Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas lagi-lagi tidak menghadiri undangan klarifikasi yang dilayangkan Pantia Khusus (Pansus) Angket Penyelenggaraan Haji 2024 DPR RI.
Anggota Pansus Haji, Luluk Nur Hamidah menilai sikap Menag yang dua kali mangkir dari panggilan Pansus Haji merupakan pelecehan terhadap DPR sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan terhadap pemerintah.
"Saya menyayangkan Menteri Agama yang kembali mangkir atas panggilan Pansus. Ini merupakan bentuk pelecehan terhadap lembaga DPR," kata Luluk kepada wartawan, Senin (23/9).
Legislator dari Fraksi PKB ini menaruh curiga Menag Yaqut sengaja menghindari panggilan Pansus DPR untuk mengklarifikasi terkait carut marut penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024.
"Sepertinya Menag sengaja menghindari panggilan Pansus dengan cara melakukan kunjungan ke luar negeri," tutupnya.
Sebelumnya, Menag Yaqut tidak menghadiri panggilan Pansus Haji DPR pada 10 September 2024 dengan alasan menghadiri agenda MTQ di Kalimantan Timur.
Panggilan kedua dilayangkan pada tanggal 19 September 2024 dan Menag Yaqut kembali tidak hadir dengan alasan melakukan kunjungan kerja ke Eropa.
Panggilan ketiga dijadwalkan pada Senin (23/9). Namun kabarnya Menag akan melakukan kunjungan kerja ke Prancis.
Di Prancis Menag akan menghadiri pertemuan internasional untuk perdamaian ke-38 yang diselenggarakan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dikutip dari rmol
Diketahui, polemik pengalihan kuota haji tambahan 2024 terus bergulir di Senayan. Pansus Angket Haji DPR akan memeriksa Yaqut Cholil Qoumas pekan ini. Pemeriksaan Menag yang sudah beberapa kali diagendakan itu urung terwujud hingga kemarin (11/9).
Sebelum raker bersama Komisi VIII DPR, Yaqut membantah bahwa dirinya dua kali mangkir dari panggilan pansus. Sebaliknya, dia mengaku belum pernah mendapatkan surat panggilan. ”Sampai saya datang ke sini (DPR, Red), saya belum pernah mendapatkan surat panggilan itu. Bisa dicek di sekretariat kesekjenan DPR,” ungkapnya di kompleks Senayan.
Yaqut mempertanyakan dasar pernyataan mangkir panggilan pansus tersebut. Dia meminta untuk memastikan ke mana surat panggilan itu dikirim.
Anggota Pansus Angket Haji DPR, Marwan Dasopang mengatakan, sebelumnya pansus menyiapkan surat panggilan untuk Menag. Namun, lewat komunikasi informal, Menag menyebut akan mengadakan pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional Ke-30 di Samarinda.
”Jadi, surat (panggilan, Red) itu tidak jadi dikirim,” ujar Marwan dilansir JawaPos, Kamis (12/9).
Anggota pansus yang lain, Marwan Jafar, menyebut bahwa pihaknya sudah melayangkan surat panggilan dua kali kepada Menag. Pekan ini surat panggilan ketiga akan kembali dikirim. Dia mengancam akan menggunakan aparat kepolisian untuk membawa paksa Menag ke hadapan pansus.***