Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Dukung Anies Jika Bikin Partai Politik, Rocky Gerung: Indonesia Punya Kultur Ajaib

 Figur eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisyaratkan kemungkinan membentuk partai politik atau parpol baru untuk menampung aspirasi pendukungnya. 

Jika bikin parpol, Anies dapat dukungan dari  pengamat politik Rocky Gerung.

Menurut Rocky, antusiasme pendukung Anies itu harus ditampung di dalam perlembagaan. Kata dia, dalam politik harus diucapkan dengan cara formil. 

"Keformilah itu disuarakan melalui partai politik," kata Rocky dalam akun YouTube Rocky Gerung Official yang dikutip pada Rabu, 4 September 2024.

Dia bilang dengan parpol atau ormas, maka Anies bisa menampung jumlah aspirasi yang surplus sejak perhelatan Pilpres 2024. Dengan parpol, ada semacam keresmian dalam berpolitik. 

"Tidak menunggu-menunggu momen bahwa nanti menunggu pemilu berikutnya. Dia siapkan dari sekarang infrastruktur politiknya," ujar Rocky.

Bagi Rocky, Anies sudah memiliki kelengkapan berpikir sehingga bisa didukung legitimasi parpol.

"Kan software-nya dia punya yaitu kelengkapan akademis, ketajaman intuisi. Macam-macam hal dan dukungan legitimasi kan," lanjut Rocky.

Rocky setuju dengan dalil Anies bahwa ada legitimasi maka diperlukan institusi. 

"Bukan institusi yang menghasilkan legitimasi. Nggak," jelas Rocky. 

Pun, dia menambahkan jika Anies ingin  membangun kekuatan politik melalui pelembagaan partisipasi yaitu dengan parpol. 

Sebab, dengan keberadaan parpol maka bisa berujung dukungan terhadapnya. 

Apalagi, Anies masih dikaitkan dengan kepentingan Pilpres 2029. Dijelaskan Rocky, membentuk parpol merupakan cara yang baik untuk memanfaatkan surplus dukungan.

"Itu cara yang bagus, cara yang baik untuk memulai memanfaatkan kelebihan surplus suara  atau potensi dukungan dengan menampungnya dalam parpol. Dan, itu memungkinkan 5 tahun ke depan," lanjut Rocky. 

Kemudian, ia berujar dengan membangun parpol,  maka Anies dilihat merintis dari awal.

"Melihat Anies memang merintis dari awal karena kakinya itu berakar," ujarnya.

Dia bilang posisi Anies dalam politik selama ini terkesan digantung oleh elite parpol. 

"Selama ini Anies tuh berayun aja seolah digantung sehingga kakinya gak sampai di bumi sehingga pikirannya beredar di wilayah elite," tutur Rocky.

Lantas, jika benar mendirikan parpol, kapan waktu yang tepat untuk Anies mendeklarasikan ? Menurut Rocky, deklarasi adalah bagian kesiapan teknis.

Namun, ia menyarankan Anies untuk mendeklarasikan saat 20 Oktober 2024 karena momen pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI terpilih.

"Akan terasa dramatis kalau saat Prabowo dilantik, di hari Pak Jokowi berhenti sebagai Presiden pada 20 Oktober. Di hari bersejarah itu Anies juga mendeklarasikan partai politiknya," tuturnya seperti dikutip dari viva


Rencana Anies Buat Partai Politik, Pengamat: Awas! Ada Potensi Penjegalan dari Pihak yang Tak Suka

Pengamat politik Agung Baskoro menyoroti adanya potensi penjegalan terhadap rencana Anies Baswedan membuat partai politik.

Dalam hal membuat partai politik, Agung merujuk sepak terjang tiga partai besar di Indonesia, yakni PDI Perjuangan, Golkar, dan Gerindra.

Intinya, menurut Agung, jika ingin menghadirkan partai politik, maka dibutuhkan ideologi, figur, dan logistik.

Ia menilai, Anies sudah memiliki dua dari tiga hal yang dibutuhkan tersebut, yakni ideologi dan figur.

"Tinggal soal logistik. Ia mengaktivasi political crowdfunding agar pendanaan partainya lebih organik sebagaimana ia menginisiasi gerakan turun tangan atau relawan nol rupiah," kata Agung, saat dihubungi Tribunnews.com, pada Senin (2/9/2024).

Agung kemudian mengatakan, ada tantangan bagi Anies untuk menghadapi upaya-upaya penjegalan dari pihak-pihak yang tidak suka dengan eksistensinya.

Hal ini tentu bukan sesuatu yang tidak mungkin terjadi, mengingat Anies memiliki basis dan sudah terbukti saat Pilpres 2024, di mana mantan Gubernur Jakarta itu punya suara.

"Sehingga arahan Anies mendirikan partai baru dianggap 'ancaman politik' bagi partai-partai lama maupun bagi presiden terpilih," jelasnya.

Sementara itu, Agung melihat upaya penjegalan terhadap Anies justru kemungkinannya kecil dilakukan Jokowi.

Analisisnya itu berdasarkan alasan, bahwa setelah 20 Oktober 2024 mendatang, Jokowi tak lagi menjabat sebagai Presiden RI. Sehingga fitur-fitur kekuasaan yang selama ini melekat sudah beralih ke Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan mendapat banyak usulan untuk membuat partai politik baru usai batal maju dalam Pilkada 2024.

Hal ini setelah dirinya menyinggung jika partai politik sudah tersandera oleh kekuasaan sehingga dirinya belum memutuskan untuk masuk ke dalamnya.

"Nah gini kalau masuk partai pertanyaanya partai mana yang sekarang tifak tersandera kekuasaan, jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam agar beresiko juga bagi yang mengusulkan jadi ini adalah sebuah kenyataan," kata Anies dalam keterangannya melalui video seperti dikutip, Jumat (30/8/2024).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan jika banyak masukan yang menginginkannya untuk membuat partai politik.

Adapun Anies Baswedan tak menampik jika memang diperlukannya dibentuk sebuah partai atau organisasi masyarakat (ormas) baru.

"Apakah lalu akan membuat partai politik baru, bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan. Yang sekarang makin hari makin terasa besar dan itu jadi sebuah kekuatan diperlukan jadi gerakan maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," ucapnya.***

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved