ALAMAK! Setelah Fufufafa, Kini Heboh Akun Formspring 'Raka Gnarly' Diduga Milik Gibran Ditemukan: Penuh Komentar Mesum!

Belum habis kontroversi akun Kaskus Fufufafa, kini netizen dihebohkan dengan ditemukannya akun Formspring, yang diduga juga milik Gibran Rakabuming Raka. Jejak digital akun itu pun tak kalah mengejutkan.

Formspring atau Formspring.me adalah situs, di mana penggunanya dapat mengirim dan menerima pertanyaan anonim.

Situs itu telah ditutup secara permanen pada 15 April 2013.

Akun Formspring yang diduga milik Gibran itu kali pertama diungkap oleh akun X @spit_fo. Kemudian dibagikan ulang oleh akun X @sty.

Adapun akun Formspring yang diduga milik Gibran Rakabuming memiliki nama akun Raka Gnarly.

Nama Raka Gnarly ini pernah diakui oleh Fufufafa sebagai akunnya yang lain di Kaskus. Namun, akun itu sudah tidak bisa diakses karena lupa password.

Dalam tangkapan layar akun Formspring Raka Gnarly yang beredar di X, juga terlihat jejak digital berupa potongan-potongan tanya jawab, yang diunggah pada tahun 2010.

Mirisnya, Formspring dengan nama akun Raka Gnarly itu doyan menulis komentar-komentar berbau mesum.

Dari gaya bahasa dan komentarnya memang mirip dengan akun Kaskus Fufufafa, yang kerap berkomentar nyeleneh, kasar dan mesum.

Beberapa kali akun tersebut menjawab pertanyaan terkait hal-hal yang mengarah ke seksualitas.

"Jadi lo kalau udah nggak tahan ngapain?" tulis penanya pada akun Formspring Raka Gnarly.

"Cari nocan," jawabnya.

Nocan atau nomor cantik itu merujuk pada istilah pijat plus-plus. Istilah itu merupakan kode untuk meminta nomor kontak terapis.

Selain itu, Raka Gnarly beberapa kali menyebut kata mesum, seperti c*li dan lainnya.

Unggahan terkait akun Formspring lawas itu pun menuai beragam komentar dari netizen.

Sebagian besar netizen pun percaya jika akun Raka Gnarly itu memang milik putra Presiden Jokowi yang kini jadi Wakil Presiden Terpilih.

"wkakwka banyak banget jejaknya bjir," tulis netizen.

"Dari 2010 udah aktif onlen ya, pantes buzzer banyak bgt bibitnya," komen yang lain.

"Mainannya di semprot. Ketauan otak mesumnya. Awokwokwokwokwok," komen netizen lainnya seperti dikutip dari jawapos[DOC]

Psikolog Forensik: Bahaya Kita Punya Wapres seperti Itu

Akun Kaskus kontroversial Fufufafa masih terus menjadi perbincangan. Akun tersebut bahkan semakin meresahkan ketika dikaitkan dengan Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui sebelumnya, tak sedikit publik yang menduga Fufufafa adalah wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka.

Selain menghina Prabowo Subianto dan keluarga, Fufufafa juga dikenal cabul lantaran melecehkan para selebriti. Akun tersbeut terkait dengan situs dewasa dan terlarang.

Soal Fufufafa yang diduga keranjingan situs dewasa, Psikolog Forensik Reza Indragiri mengaku cukup khawatir jika Gibran memang Fufufafa.

Pasalnya Fufufafa yang diduga keranjingan situs bisa saja punya masalah di bagian otaknya. Hal ini yang bisa saja berpengaruh pada pengambilan kebijakan.

"Studinya mengerikan ini enggak mendramatisasi, ketika otak manusia kecanduan pornografi itu akan berpengaruh pada otak depannya, tapi otak depan fungsinya untuk fungsi eksekutif," ujar Reza seperti dikutip dari kanal YouTube Diskursus Net, Jumat (20/9/2024).

Fungsi eksekutif otak depan sendiri menurtu Reza memengaruhi orang berlogika, menyoroti persoalan, menciptakan penyelesaian, dan membuat keputusan.

"Sekarang bayangkan kalau wakil presiden kita volume otak depan sudah menyusut, sehingga kecakapan berpikir terganggu mengambil keputusan rentan jadi eror maka nasib kita bakal sengsara nggak sih," kata Reza.

"Jadi kehidupan kita ini berisiko di ujung tanduk kalau wapres kita semacam itu untung," imbuhnya.

Menurut Reza, meskipun masih ada presiden posisi wakil presiden bisa sama berpengaruhnya. Apalagi mengingat Prabowo Subianto yang sudah berumur.

"Tapi tanpa mengurangi hormat, Pak prabowo kan usianya lanjut, kita berharap sehat dan panjang umur, tapi dengan penuh empati lihat Pak Prabowo usia lanjut kalau pak presiden berhalangan wapres yang maju," ujar Reza.

"No option kita punya wapres seperti itu yang bisa berbahaya kalau ambil keputusan," tandasnya.***