KPU Lampung Timur resmi menolak pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Dawam Rahardjo-Ketut Erawan yang diusung PDIP pada hari terakhir perpanjangan pendaftaran, Rabu (4/9).
Namun di balik gagalnya Dawam-Ketut mengikuti Pilkada Serentak 2024, beredar kabar mengejutkan dimana admin Silon KPU Lampung Timur yang diduga bernama Wulan dan Haris mendapatkan ancaman dan 'menghilang'.
Ancaman yang diduga diterima Wulan dan Haris yang merupakan pasangan suami istri tersebut turut menjadi salah satu faktor yang menghambat proses pendaftaran Dawam-Ketut.
Pendukung Dawam-Ketut pun berusaha mencari keberadaan Wulan dan Haris yang sama-sama bekerja di KPU Lampung Timur.
Kantor Berita RMOLLampung menerima rekaman suara antara pendukung Dawam-Ketut yang menghubungi ibunya Haris. Rekaman berdurasi 3.23 menit ini juga sudah beredar di Grup WhatsApp.
Pendukung Dawam-Ketut menanyakan apakah biasanya handphone Wulan dan Haris selalu dalam kondisi tidak aktif.
"Mboten sak jane pak, tapi sekarang kan posisinya memang betul-betul, mungkin sama orang-orangnya Teh Ela. Itu hape anakku mati kabeh, loro-lorone loh pak mati," kata perempuan yang diduga ibu Haris.
Dia mengatakan bahwa Wulan dan Haris sudah berangkat kerja sejak pagi hari.
Menurut pengakuannya, ada rekan Wulan yang meneleponnya mengabarkan bahwa posisi Haris dan Wulan sedang terancam.
"Kancane Wulan wes ngebel aku, pokoke dongak ne mbak Wulan karo Haris, mesakne, posisinya terancam dari dua belah pihak, dari pihak Pak Dawam terancam dari pihak Mbak Nunik terancam. Jajal trus piye pak anakku," katanya.
Perempuan itu juga menanyakan apa persoalan yang terjadi sehingga anaknya tidak ada yang bisa dihubungi.
Sementara itu, penelpon mengatakan bahwa pihaknya meminta untuk dibukakan akun Silon untuk pendaftaran Dawam-Ketut.
"Tentunya pihaknya Mbak Nunik, Haris gimana caranya biar gak bisa mbukak kui. Memang semua data Haris yang ngurusin. Ya Allah ya Allah, memang kalau gak bisa dibuka akunnya gak bisa daftar toh pak? Ya Allah Ya Allah," kata dia lagi.
"Mudah-mudahan gak terjadi ada apa-apa dengan anakku pak. Jarene neng KPU, premane mbak Nunik seudan," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua PDIP Lampung Timur Ali Johan menyampaikan bahwa pihaknya kecewa karena KPU Lampung Timur menolak pendaftaran Dawam-Ketut.
Soal admin silon yang dikabarkan menghilang dan dapat ancaman itu, Ali Johan menyampaikan bahwa tidak mengetahui pasti soal itu.
"Kami dan pendukung sangat kecewa, jam 3 pagi kami baru sampai rumah. Kami gak bisa berbuat banyak, kalau kami anarkis malah tambah runyam nanti," kata Ali dikutip dari Kantor Berita RMOLLampung.