Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[UPDATE NEWS] PILU Mahasiswa Bandung: Ikut Demo Tolak RUU Pilkada, Kini Terancam Buta

Demo kawal putusan MK terkait penolakan RUU Pilkada di Bandung pada Kamis (22/8) diwarnai kisah duka.

Seorang mahasiswa Universitas Bale Bandung (Unibba), Andi Andriana, mesti menjalani malam berat di ruang operasi Rumah Sakit Cicendo.

Mata kiri Andi rusak kena lemparan batu. Batunya diduga dilempar dari arah barisan polisi yang sedang berjaga di Gedung DPRD.

Menurut Presiden Mahasiswa Unibba, Fauzi Septian, kronologinya bermula saat situasi demo memanas dan para massa aksi dari elemen mahasiswa mengevakuasi diri ke sejumlah titik aman. Mahasiswa Unibba diarahkan ke Gedung Sate.

Namun, di tengah situasi kacau itu, Andi dan seorang kawan lainnya Jawir, memutuskan memeriksa keadaan dan membantu massa lainnya.

Andi kemudian terseret terpisah dari Jawir dalam arus massa, hingga di barisan terdepan.

Di situlah nasib buruk menimpa Andi. Di Jalan Diponegoro yang gelap lantaran penerangan jalan umum tak menyala, terjadi pelemparan ke arah gedung DPRD Provinsi Jawa Barat yang dijaga barisan polisi. Pelemparan juga terjadi ke arah sebaliknya.

Kala itu, sepatu Andi lepas. Andi pun berjongkok guna membetulkan sepatunya. Namun saat bangkit, sebongkah batu dari arah gedung DPRD melayang menghantam mata kirinya.

Menurut Fauzi, batu itu dilempar dari seseorang yang berada di barisan polisi yang berjaga.

Andi yang terjatuh lantas ditangani tim medis, lalu segera dibawa ke RS Hasan Sadikin. Di sana, sekitar pukul 19.00 WIB, Andi mendapat perawatan intensif hingga akhirnya dirujuk ke RS Mata Cicendo untuk menjalani operasi.

“Setelah dilaksanakan, operasinya berjalan lancar. Untuk bola matanya, alhamdulillah masih bisa digunakan, tapi belum bisa dipastikan secara penglihatan bisa digunakan atau tidak. Begitu secara kondisi terkini,” kata Fauzi saat ditelepon wartawan Jumat (23/8).

Operasi Tidak Ditanggung BPJS

Fauzi mengatakan, operasi Andi tak bisa ditanggung BPJS, dan biaya yang diperlukan buat operasi cukup besar, hingga puluhan juta.

“Tapi kita belum tahu rincian benarnya berapa. Awal kan Rp 33 juta, terus pas pihak rumah sakit) ditanya lagi harus pegang Rp 40 juta, terus pas ditanya lagi harus pegang Rp 50 juta. Masih belum tetap,” kata Fauzi.

Meski begitu, untuk saat ini dia bersyukur karena donasi yang digalang mencapai nilai yang jauh lebih besar.

“Alhamdulillah banyak banget yang donasi. Terakhir rekap itu terkumpul Rp 67 juta,” lanjutnya.

Fauzi mengatakan pihaknya saat ini, telah berkonsultasi kepada LBH Bandung.

“Cuma kan, saya konsultasi ke LBH Bandung. Ini kompleks kasusnya,” tutur Fauzi.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol, Jules Abraham Abast, menyebut pihaknya belum mendapat informasi mengenai adanya pelemparan tersebut.

"Sampai dengan Jumat, pihak Polrestabes Bandung maupun Polda Jabar tidak mendapat informasi kalau ada mahasiswa yang terkena lemparan batu saat demo hari Kamis kemarin," kata Jules.

"Justru dari pihak kepolisian ada lebih dari 20 orang yang dirawat akibat lemparan batu dan ada yang tangannya patah. Lemparan batu selama demo berasal dari demonstran. Sejak hari Kamis hingga hari Jumat ini. Pihak kepolisian dan TNI serta instansi lainnya hanya bertahan di dalam area gedung DPRD," sambungnya seperti dikutip dari Kumparan

 Kronologi 

Presiden Mahasiswa (Presma) Unibba, Fauzi Septian mengatakan, sebelum kejadian, korban bersama satu rekannya tengah berupaya membantu mahasiswa lain yang sedang terlibat bentrokan dengan aparat keamanan.

 "Di situ ada dua anak Unibba yang berinisiatif untuk membantu teman-temannya yang lain karena banyak korban dan penangkapan oleh aparat kepolisian," kata dia kepada awak media di Rumah Sakit Mata Cicendo, Jumat (23/8/2024) sore.

 Situasi kacau tersebut membuat korban terpisah dengan rekannya. Tak berselang lama tiba-tiba saja terjadi aksi saling lempar batu dan botol dari belakang korban ke arah polisi. 

"Kemudian dari arah polisi melemparkan sesuatu yang terkonfirmasi oleh korban itu batu. Ketika itu terjadi, Andi sedang berdiri terus kebetulan tali sepatunya lepas," ungkap Fauzi. 

Korban sempat jongkok untuk membetulkan tali sepatunya, kemudian ketika berdiri ada lemparan batu yang langsung mengenai mata Andi. 

Korban yang terluka parah dievakuasi tim medis ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk mendapatkan perawatan sekitar pukul 18.30 WIB.

 Setelah dari RSHS Bandung, korban dirujuk ke Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung untuk menjalani operasi. Ini karena luka di bagian mata kiri korban cukup parah. 

"Alhamdulillah untuk sekarang korban sedang menjalani operasi, tapi kemungkinan dia akan kehilangan satu bola matanya," kata Fauzi. 

Andi pun masih menjalani perawatan intensi di RS Mata Cicendo. Ia masih membutuhkan biaya untuk operasi. BEM Unibba melakukan penggalangan donasi untuk korban.***

Baca Juga

Post a Comment

0 Comments
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.com | All Right Reserved