Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi melaporkan eks Sekretaris Jenderalnya, Muhammad Lukman Edy ke Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terkait dugaan pencemaran nama baik ke pimpinan partai.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB, Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan dasar pelaporan ini adalah ucapan Lukman yang diduga sebagai ujaran kebencian, serta pencemaran nama baik pimpinan partai.
"Melaporkan Lukman Edy yang menyebarkan berita yang dikonsumsi oleh publik, yang itu membahayakan sebagai ujaran kebencian atau pencemaran nama baik," ucap Cucun di Bareskrim Polri, Senin (5/8/2024).
Laporan diterima dengan nomor LP/B/262/VIII/2024/Bareskrim Polri pada tanggal Senin 5 Agustus 2024. Cucun menerangkan, berdasar aturan yang ada, PKB dan PBNU diatur dalam undang-undang yang berbeda.
Artinya, tidak ada intervensi yang bisa dilakukan dari PBNU kepada PKB juga sebaliknya. "Kalau sekarang dia berbicara di PBNU, itu adalah ormas yang UU berbeda, tidak ada intervensi antara PBNU dengan PKB, kemudian PKB juga mengintervensi, tidak.
Itu kita sudah beda terkait kewenangan masing-masing," papar dia. Dia juga mempertanyakan alasan Lukman menyampaikan pernyataan itu. Sementara, Lukman sendiri sudah tak punya jabatan di PKB.
Alhasil, Lukman dianggap tak punya kewenangan saat bicara perihal PKB atau Muhaimin Iskandar alias Cak Imin selaku Ketua Umum.
"Kalau bertanya terkait hak integriti kami di partai politik, saudara lukman ini bukan siapa-siapa, dia tidak ada kapasitasnya berbicara tentang PKB maupun pimpinan PKB," tuturnya. Lukman Eddy Dianggap Lakukan Pencemaran Nama Baik
Eks Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa, Muhammad Lukman Edy menyebutkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, terlalu lama memimpin partai. Diketahui, Cak Imin sudah memimpin PKB hampir 20 tahun.
Hal itu diungkap Lukman, usai memenuhi panggilan dari Tim Pansus PKB yang dibentuk oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Lukman Edy dimintai keterangan terkait hubungan PBNU dengan PKB, partai yang lahir dari tokoh-tokoh NU tersebut. Belakangan, hubungan keduanya semakin memanas. "Tapi saya katakan kepada PBNU tadi, kepada tim bahwa Cak Imin ini terlalu lama memimpin.
Sudah 19 tahun, hampir 20 tahun memimpin PKB," kata Lukman kepada wartawan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (31/7/2024).