Pengamat politik Refly Harun meminta para pendukung Anies Baswedan di pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 bersiap untuk kecewa karena jagoannya bisa jadi tidak berlaga.
Menurut Refly Harun, para pendukung harus bersiap untuk skenario buruk Anies Baswedan tidak bisa maju di Pilkada DKI Jakarta 2024, karena bisa digagalkan melalui partai politik yang mengusungnya ataupun cara lain.
"Anda yang mendukung Anies Baswedan siap-siaplah bakal kecewa karena Anies tidak bisa berlaga di Pilkada DKI, artinya save the worst, bersiap untuk ready to compete ready to run for election but save the worst," ucapnya.
"Tetap saja kemudian kita menyimpan hal yang paling buruk, yang bersedia terhadap hal yang paling buruk yaitu Anies tidak bisa maju," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Senin (5/8)
Sementara diketahui, dalam survei Indikator, Anies Baswedan unggul pada simulasi top of mind Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dipilih secara spontang oleh 39,7% dari total responden.
"Ini kami sebut sebagai strong voters, karena mereka bisa menyebut nama calon gubernur tanpa kami brief nama-nama yang akan maju," kata Direktur Eksekutif Indikator Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya secara daring, Kamis (25/7/2024), dikutip dari databoks.
Posisi di bawah Anies yaitu mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dengan perolehan suara 23,8 persen, disusul oleh mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 13,1 persen.
Survei tersebut dilakukan dengan 800 responden di Jakarta bekriteria usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dipilih melalui metode multistage random sampling. Sedangkan pengambilan data dilakukan pada 18-26 Juni 2024 melalui wawancara.
Margin of error sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, dan sebanyak 16,1% responden dalam simulasi top of mind tidak menjawab atau tidak tahu siapa kandidat calon gubernur Jakarta yang akan dipilihnya.